RIYADH (Arrahmah.com) – Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengatakan jumlah pencari suaka Saudi telah meningkat sebesar 318 persen pada tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2012.
Majalah The Economist mengatakan kasus remaja Saudi, Rahaf Mohammed Al-Qanun, yang baru-baru ini diberikan suaka oleh Kanada, telah menarik perhatian dunia terhadap situasi ribuan pria dan wanita Saudi yang melarikan diri dari kerajaan.
Menurut badan PBB itu, jumlah pencari suaka Saudi mencapai sekitar 815 pada 2017 dibandingkan dengan kurang dari 200 pada 2012.
Menurut majalah itu, meningkatnya jumlah pencari suaka Saudi diyakini disebabkan oleh penindasan pihak berwenang Saudi terhadap penentang, namun, peningkatan ini tidak terkait dengan aksesi Putra Mahkota Mohammed Bin Salman ke kekuasaan pada 2017, karena peningkatan itu direkam sebelum dia berkuasa.
Menurut majalah itu, permohonan suaka yang didaftarkan oleh UNHCR tidak mencerminkan kenyataan situasi di Arab Saudi karena meminta suaka adalah langkah yang tidak berani dilakukan oleh banyak orang Saudi yang tidak puas.
Majalah itu mengutip kasus jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, yang terbunuh di dalam konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober 2018.
Khashoggi tidak mencari suaka karena dia tidak melihat dirinya sebagai penentang rezim Saudi, sebaliknya dia melarikan diri ke Amerika Serikat karena takut akan dirugikan karena kritiknya terhadap praktik rezim.
(fath/arrahmah.com)