KABUL (Arrahmah.com) – Pada bulan ini atau awal Juni tahun ini, jumlah pasukan AS di Afghanistan akan melebihi jumlah pasukan AS di Irak, tulis Michael E. O ‘Hanlon dari Brookings Institution.
Hal ini terjadi seiring banyak dan cepatnya pengiriman pasukan militer Amerika ke Afghanistan sejak Presiden Barack Obama menduduki Gedung Putih tahun lalu dan berjanji untuk memulangkan tentara-tentaranya.
Saat ini ada sekitar 90.000 pasukan AS di Afghanistan dan kurang dari 100.000 di Irak. Amerika Serikat sedang menambahkan sekitar 2.000 tentara setiap bulannya ke Afghanistan untuk mengalahkan kembali Taliban yang bangkit kembali akhir-akhir ini. Sementara jumlah tentara AS di Irak berkurang 5.000 personil.
Pada akhir musim panas, kekuatan pasukan di Afghanistan akan mencapai 100.000 sedangkan jumlah di Irak akan berkurang setengahnya. Perbandingan ini dinilai sebagai angka yang cukup dramatis, terutama sejak Obama dilantik sebagai presiden AS pada bulan Januari tahun lalu ketika hanya ada 35.000 tentara AS di Afghanistan.
Jumlah korban dari dua negara yang menjadi medan perang AS pun dinilai sangat mencengangkan. Korban dari tubuh militer AS di Afghanistan lebih besar daripada di Irak dengan rasio sekitar 5:1, dan hal itu diperkirakan akan terus meningkat sepanjang tahun ini, kata O’Hanlon.
Namun, terlepas dari penambahan lebih dari 50.000 tentara Amerika ke Afghanistan selama satu tahun terakhir ini tidak membuat kekuatan AS cukup untuk melakukan operasi di sebagian besar Afghanistan, katanya.
Pasukan koalisi menetapkan untuk menempati dan mengambil alih 121 distrik kunci di Afghanistan, tapi sekarang NATO mengklaim hanya memiliki pasukan yang cukup untuk beroperasi hanya di 48 distrik, kata laporan itu.
Terlebih lagi, membengkaknya jumlah pasukan di Afghanistan dua kali lipat ini tidak membuat mujahidin menjadi pihak yang kalah. Justru sebaliknya, kekuatan mujahidin Afghanistan semakin berkembang dan kokoh kian harinya. Dan hal ini menyebabkan AS kalang kabut untuk menyiapkan strategi jitu macam yang yang bisa mereka pakai untuk mencapai kemenangan yang pernah mereka gembar-gemborkan beberapa waktu lalu. (Althaf/rtrs/arrahmah.com)