(Arrahmah.com) – Pendataan baru yang diadakan oleh Pusat Hubungan Amerika-Islam menunjukkan bahwa jumlah masjid di AS pasca serangan mujahidin Al-Qaeda 11 September 2001 meningkat pesat.
Berdasar pendataan baru tersebut, jumlah masjid di AS saat ini mencapai angka 2100 masjid. Seperti dilaporkan oleh stasiun TV Al-Arabiya, dalam sepuluh tahun terakhir sejak runtuhnya menara kembar WTC, pembangunan masjid baru meningkat dari 27 masjid menjadi 62 masjid.
Direktur Pusat Hubungan Amerika-Islam, Nahad Iwadh menjelaskan bahwa pada awal pembangunannya, masjid tidak menemui hambatan dari faktor hukum setempat. Namun mendapat hambatan dari warga negara kafir yang menjadi tetangga masjid.
Meski demikian, Iwadh merasa optimis karena mayoritas masjid saat ini dibangun dari nol dari sumbangan para tenaga kerja lokal, bukan lagi menyewa. Menurutnya, hal itu menunjukkan para imigran muslim dan kaum pekerja muslim lokal mulai membangun basis di tengah masyarakat.
Meski permusuhan CIA, FBI, dan banyak warga Kristen atau Yahudi AS terhadap Islam meningkat pasca serangan 11 September, namun jumlah warga AS yang masuk Islam juga meningkat pesat dan berimbas pada pembangunan masjid-masjid oleh para muallaf lokal.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)