SANA’A (Arrahmah.com) – Pejabat bantuan kemanusiaan PBB di Yaman mengatakan bahwa korban tewas dari kalangan sipil dalam konflik yang telah berlangsung hampir dua tahun mencapai 10.000 orang dan 40.000 lainnya luka-luka.
Pejabat untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, Jamie McGoldrick mengatakan bahwa angka tersebut berdasarkan daftar korban yang dikumpulkan oleh fasilitas kesehatan dan jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi, lansir Al Jazeera pada Selasa (17/1/2017).
McGoldrick juga mengatakan bahwa hingga 10 juta orang membutuhkan bantuan mendesak untuk keselamatan, martabat dan hak-hak dasar mereka.
“Ini sekali lagi menggarisbawahi kebutuhan untuk mengatasi situasi di Yaman tanpa penundaan lebih lanjut,” ujar wakil juru bicara PBB Farhan Haq di New York.
Konflik Yaman dimulai saat milisi Syiah Houtsi berupaya menggulingkan kekuasaan dan menduduki ibukota pada akhir 2014 lalu. Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi melancarkan intervensi militer di Yaman dengan dalih untuk mengembalikan kekuasaan presiden AbdRabbu Mansour Hadi, yang diakui oleh negara-negara Barat dan Arab.
Koalisi memulai kampanye udara pada Maret 2015 dan masih berlangsung hingga saat ini.
Sementara itu pada Senin (16/1), laporan mengatakan bahwa 34 orang tewas dan 16 lainnya luka-luka dalam bentrokan antara milisi Syiah Houtsi dengan pasukan pro-pemerintah Yaman di provinsi Shabwa. (haninmazaya/arrahmah.com)