TEKNAF (Arrahmah.com) – Hampir tiga minggu memasuki eksodus massal Rohingya yang melarikan diri dari genosida di Myanmar, ribuan orang masih mempertahankan nyawa mereka untuk menyeberang ke Bangladesh, dengan lebih banyak korban tewas di Sungai Naf.
Salah satu dari lusinan kapal yang membawa orang-orang Rohingya ke kota perbatasan Teknaf di Bangladesh, terbalik pada Kamis (14/9/2017) dan setidaknya dua orang tenggelam, ujar sebuah laporan.
Sebagian besar penumpang di atas kapal berhasil berenang ke darat, namun mayat seorang wanita dan seorang anak ditemukan di sungai yang memisahkan dua negara, ujar polisi lokal seperti dilansir Daily Sabah.
Kesengsaraan Muslim Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan di tanah air mereka, terus memburuk setiap hari. Sekitar 400.000 Muslim Rohingya telah meninggalkan Myanmar sejak 25 Agustus lalu.
“Hingga 400.000 Rohingya telah meninggalkan Myanmar ke Bangladesh sejak 25 Agustus, dengan ribuan lainnya tiba setiap hari.Sekitar 60 persen adalah anak-anak,” ujar laporan UNICEF.
“Ada kekurangan akut dari segala hal, yang paling kritis adalah tempat berlindung, makanan dan air bersih.”
UNICEF mengatakan butuh 7,3 juta USD untuk memberikan dukungan darurat kepada anak-anak Rohingya di Bangladesh dalam empat bulan ke depan.
Ribuan Muslim Rohingya yang membanjiri Bangladesh setiap hari telah tiba dengan keadaan lapar dan trauma. Banyak yang membutuhkan perawatan medis mendesak karena cedera terkait kekerasan, infeksi berat atau persalinan.
Sebelumnya, Myanmar telah menuduh Rohingya membakar rumah dan desa mereka sendiri, sebuah klaim yang dibantah oleh berbagai pihak termasuk kepala hak asasi manusia PBB sebagai penyangkalan atas fakta. (haninmazaya/arrahmah.com)