JALUR GAZA (Arrahmah.com) – Bertepatan dengan Jum’at ke-50 sejak dimulainya aksi Great Return March yang dinamai “The Friday of the Palestinian Woman” pada Jum’at (8/3/2019), Hamas mengatakan bahwa “Israel” tidak punya pilihan selain membuka blokade yang telah diberlakukan di Jalur Gaza sejak 2007.
Sebagaimana dilansir MEMO, juru bicara Hamas Abdul Latif Al-Qanou mengatakan dalam sebuah siaran pers, “Demonstrasi yang dimulai sejak aksi Great Return March hingga kini masih terus berlanjut, kami rakyat Palestina dengan menggunakan segala cara akan berusaha untuk memberi tekanan pada Zionis ‘Israel’ agar memenuhi tuntutan kami untuk membuka blokade yang telah 11 tahun mengungkung Jalur Gaza.”
Ia juga menambahkan, “Partisipasi wanita Palestina berdampingan dengan pria Palestina dalam demonstrasi membuktikan bahwa ini adalah aksi damai.”
“Wanita Palestina akan selalu menjadi mitra dalam perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan ‘Israel’. Meskipun banyak demostran yang menjadi syuhada’, tahanan ataupun terluka, namun perlawanan ini akan terus berlanjut sampai kami dapat membebaskan tanah air kami dan meraih kemenangan.”
Pasukan “Israel” pada Jum’at (8/3) menewaskan seorang demonstran berusia 22 tahun dan melukai 22 lainnya, kata Kementerian Kesehatan di Gaza. Insiden ini membuat jumlah korban tewas sejak demonstrasi dimulai pada 30 Maret menjadi lebih dari 250 jiwa dan lebih dari 25.000 terluka. (Rafa/arrahmah.com)