CHECHNYA (Arrahmah.com) – Berita mengenai meningkatnya operasi militer penjajah Rusia melawan Mujahidin Imarah Kaukasus di Chechnya merebak dalam dua bulan terakhir. Apa yang biasa dilaporkan adalah bahwa mereka menggambarkan perang skala penuh yang terjadi di Chechnya sejak akhir 2010.
Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa provinsi yang masuk dalam bagian Imarah Kaukasus mengalami masuknya pasukan perang salib tambahan dari berbagai bagian di Rusia, lapor outlet media Rusia.
Sebagai contoh, sumber di Permia mengutip Perm melaporkan bahwa sejumlah besar tentara khusus dan unit khusus dari Rusia telah disebar di Chechnya, Dagestan dan Kabardino-Balkaria sejak akhir musim dingin lalu dan jumlahnya mencapai “tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, lapor perm.aif.ru pada 12 Juli lalu.
Surat kabar itu melaporkan bahwa Pasukan khusus Perm yang ditugaskan untuk melakukan serangan menargetkan Mujahidin di pegunungan di dea Benoi (distrik Nozhai-Yurt) dan Aghishty (distrik Vedeno).
Ada laporan serupa tentang polisi anti-huru hara Oblast Tambov yang ditempatkan di Jokhar dengan tujuan “obliterasi militan”. Informasi serupa disebarkan di semua wilayah Rusia. Hal ini memungkinkan seseorang untuk menyimpulkan bahwa warga di Moskow tidak menempatkan banyak harapan terhadap ribuan polisi boneka lokal di Kaukasus Utara, melainkan berusaha untuk mengubah arah negatif dari peristiwa di wilayah tersebut dengan merekrut beberapa pasukan khusus, polisi anti-huru hara, dan lainnya.
Dapat disimpulkan dari berbagai informasi yang diberikan oleh sumber-sumber resmi bahwa kampanye militer musuh melawan Mujahidin di Chechnya dan tempat lain bukanlah peristiwa sementara. Fakta bahwa operasi besar-besaran yang dilancarkan musuh telah berlangsung selama lima bulan terakhir dan merupakan indikasi dari kegagalan kebijakan Moskow di Kaukasus Utara. (haninmazaya/arrahmah.com)