KABUL (Arrahmah.com) – NATO menamai bulan Juli sebagai bulan paling mematikan di Afghanistan. Pasalnya, lebih dari dua puluh pasukan salibis, terutama pasukan AS dan Inggris menjadi korban dalam pertempuran yang mereka lakukan melawan mujahidin Taliban.
NATO yang mempimpin ISAF menyatakan bahwa salah seorang tentara asing meninggal setelah menderita cedera parah dalam serangan yang dilancarkan oleh mujahidin di selatan Afghanistan.
Namun, aliansi militer tersebut tidak memberikan keterangan yang jelas mengenai kewarganegaraan tentara tewas itu dan tidak menyebutkan secara jelas mengenai lokasi pertempuran.
Dalam insiden terpisah, tiga penjaga keamanan boneka setempat tewas ketika sebuah ledakan menghantam provinsi Helmand selatan, yang disinyalir sebagai tempat pertahanan mujahidin Taliban dan juga tempat yang selama ini menjadi target penyerangan ofensif militer.
Selain itu, dua angkatan bersenjata Afghanistan tewas dalam sebuah ledakan bom tepi jalan di timur provinsi Paktika, sebagaimana dituturkan oleh pejabat Afghanistan.
Kekerasan tahun itu telah mencapai tingkat tertingginya sejak AS pertama kali meruntuhkan kekuasaan Taliban dari Afghanistan pada tahun 2001.
Kerugian yang menimpa NATO pun mencapai tingkat tertingginya pada bulan Juli ini, yang telah menjadi bulan paling mematikan bagi para pasukan salibis asing sejak AS memulai invasinya delapan tahun lalu.
Sejauh ini, hampir 70 pasukan asing telah terbunuh oleh serangan mujahidin di sepanjang Afghanistan. (Althaf/prtv/arrahmah.com)