WASHINGTON (Arrahmah.com) – Krisis diplomatik yang sedang berlangsung antara dua anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara adalah politik, dan operasi militer bersama di Suriah akan terus berlanjut, harian sekuler Turki Cumhuriyet mengutip juru bicara Angkatan Darat AS yang mengatakan pada Kamis (23/8/2018).
“Kami bekerja dengan tentara Turki setiap hari,” kata Kolonel Sean Ryan, juru bicara AS untuk koalisi melawan “ekstrimis” Negara Islam.
Ketegangan AS-Turki saat ini lebih bersifat politis daripada militer, tambahnya.
Pasukan Turki dan AS akan memulai pelatihan untuk melakukan patroli bersama di Manbij, Suriah utara, di mana Turki dan Amerika Serikat merundingkan “peta jalan” untuk menghapuskan pasukan milisi Kurdi yang dianggap sebagai ancaman oleh Ankara.
Permusuhan “politik” yang disebutkan oleh Ryan berputar di sekitar warga AS yang dipenjarakan oleh Turki. Penolakan Turki untuk membebaskan para tahanan menyebabkan AS mengenakan sanksi dan menaikkan tarif impor, mengakibatkan penurunan tajam nilai lira dan ancaman sanksi lebih lanjut. (Althaf/arrahmah.com)