JAKARTA (Arrahmah.id) – Pemprov DKI Jakarta tahun ini menyelenggarakan mudik gratis. Sebanyam 292 unit bus dengan 11.680 tiket mudik gratis disediakan Pemprov untuk masyarakat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melepas para pemudik gratis di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu (27/4/2022)
Juru Bicara PSI, Sigit Widodo, melalui akun Twitternya @sigitwid, mengunggah video saat Anies membagikan paket kepada pemudik.
Sigit menuding bahwa Anies mengambil kesempatan tersebut sebagai ajang kampanye pemilu kepresidenan mendatang.
Dalam narasinya di laman Twitternya, Juru Bicara PSI, Sigit Widodo menyebut Gubernur Anies Baswedan tengah membagikan kaos.
“Sekarang malah beredar video Pak @aniesbaswedan membagi-bagikan kaosnya kepada para pemudik dengan menggunakan baju seragam gubernur,” cuitannya di akun @sigitwid.
Sigit bahkan menyebutkan jika Anies memanfaatkan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) untuk melancarkan aksinya.
“Itu kegiatan Pemprov @DKIJakarta yang menggunakan uang rakyat Rp 13,7 miliar dana ,” pungkasnya.
Deretan cuitan Sigit yang lainnya, turut memberikan komentar kalau Anies menggunakan APBD DKI Jakarta mencapai Rp13,7 miliar.
“Mudik gratis ini menggunakan dana APBD DKI Jakarta sebesar Rp 13,7 miliar, kalau digunakan untuk kepentingan pribadi bisa dikategorikan sebagai penyalahgunaan wewenang untuk menguntungkan diri sendiri,” tulis Sigit.
Diketahui, pada kesempatan tersebut Gubernur Anies membagikan paket toolkit kesehatan secara gratis kepada para pemudik.
Di dalamnya terdapat sejumlah masker, hand sanitizer, dan lainnya.
Paket tersebut bukan dari Anies. Melainkan dari Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta. Agar pemudik bisa tetap menjaga protokol kesehatan selama perjalanan.
Bahkan dalam toolkit ada pesan sekaligus sponsor yang terkait bekerja sama. Tertulis dari pihak PMI, Kota Jakarta Timur, IFRC (Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah), USAID (Badan Pembangunan Internasional AS).
“Mudik aman, sehat, selamat. Tetap jaga protokol kesehatan,” tulis pesan dalam paket tersebut, dilansir Merdeka.com.
Paket tersebut disediakan oleh PMI. Sementara untuk anggarannya pun bukan berasal dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, maupun bukan APBD, seperti yang disampaikan Sigit.
(ameera/arrahmah.id)