KABUL (Arrahmah.com) – Lima tahanan Guantanamo yang disinyalir sebagai anggota Taliban telah sepakat untuk dipindah ke Qatar, sebuah langkah yang diyakini olleh Afghanistan akan mempermudah proses perdamaian, juru bicara Presiden Hamid Karzai menyatakan pada Sabtu (10/3/2012).
Ide transfer ini merupakan bagian dari upaya AS untuk membawa Taliban ke meja negosiasi dengan dalih mengatasi instabilitas di Afghanistan pasca penarikan pasukannya di akhir 2014 mendatang.
“Kami berharap bahwa hal ini akan membawa dampak positif bagi proses perdamaian,” juru bicara presiden Afghan, Aimal Faizi, menyatakan pada Reuters. Faizi menambahkan bahwa tahanan tersebut akan dikembalikan pada keluarga mereka di Qatar.
Ini akan menjadi salah satu dari serangkaian tindakan yang diyakini oleh sejumlah pihak yang berkepentingan bisa menggerakkan perundingan politik pertama pada konflik di Afghanistan sejak pemerintah Taliban digulingkan pada tahun 2001 dalam invasi pimpinan AS.
Setahun setelah diresmikan, inisiatif perdamaian pemerintahan Obama akan segera menawarkan Amerika Serikat kesempatan yang bersejarah untuk menengahi diakhirinya perang yang dimulai sebagai respons atas insiden 11 September 2001 di Amerika Serikat.
Tapi usaha ini juga menghasilkan resiko bagi Presiden Barack Obama. Ia menghadapi potensi kejatuhan politik sebelum pemilihan presiden, karena pemerintahnya dianggap mendukung pemberian kekuatan untuk Taliban.
Sementara itu, pihak-pihak lain, terutama oposisi Obama, meragukan usaha ini, karena pemimpin Mujahidin Imarah Afghanistan sendiri menentang negosiasi tersebut. (althaf/arrahamh.com)