KAIRO (Arrahmah.com) – Di tengah terus meningginya gelombang kecaman, juru bicara Presiden, Yasser Ali, membela pilihan Muhammad Mursi dalam menunjuk mantan PM Kamal El-Ganzouri sebagai penasihat, Ahram Online melansir pada Minggu (5/8/2012).
Mursi menunjuk El Ganzouri pada Kamis (2/8), keputusan diterima dengan skeptis oleh banyak banyak, mengingat konflik sebelumnya antara Ikhwanul Muslimin dengan El-Ganzouri.
Pada bulan Maret, Partai Kebebasan dan Keadilan (saat itu dipimpin oleh Morsi), yang mendominasi lebih dari 40 persen kursi di Majelis Syura, mengkritik pemerintah El-Ganzouri dan mengklaim ia “tidak kompeten”.
“Mengkritisi El Ganzouri tidak berarti mengabaikan arti pentingnya patriotik dan ekonomi,” kata Ali, mengatakan bahwa presiden melihat pengalaman El Ganzouri yang diklaim akan bermanfaat di masa depan.
Ali menambahkan bahwa Kabinet setuju tidak berarti individu setuju. Ia memberikan contoh Hisyam Qandil, yang sekarang menjadi perdana menteri Mesir dan dulu menjadi menteri irigasi di pemerintah El-Ganzouri.
Kamal El-Ganzouri, yang menjabat sebagai perdana menteri selama presiden Mubarak, diangkat oleh Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata pada Desember 2011. Pemerintahannya telah berfungsi sejak pelantikan Mursi pada 30 Juni, sampai penunjukan Hisyam Qandil pada 24 Juli lalu. (althaf/arrahmah.com)