WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pakistan akan terus berkolaborasi dengan Amerika Serikat dalam memerangi ‘terorisme’, meskipun pemerintah AS mengumumkan pada hari Minggu (10/7/2011) bahwa pihaknya akan menangguhkan pemberian dana bantuan militer sebesar $ 800 juta bagi Pakistan, juru bicara militer Pakistan menyatakan pada Senin (11/7/2011).
“Al Qaeda merupakan musuh bersama bagi Pakistan seperti halnya bagi AS dan juga negara-negara Barat lainnya. Untuk itu, CIA dan ISI sedang bekerja sama untuk menyingkirkan musuh bersama ini,” ujar Mayjen Athar Abbas dalam sebuah wawancara yang ditayangkan oleh NPR.
Pengumuman ini datang sehari setelah Kepala Staf Gedung Putih, William Daley, mengonfirmasi laporan dalam New York Times bahwa bantuan untuk Pakistan ditangguhkan.
Amerika Serikat memiliki kepentingan yang cukup besar terhadap Pakistan. Namun, lanjut Daley, “Pekan ini mereka (Pakistan) telah bertindak gegabah dan memberi dalih bagi AS untuk menghentikan sementara beberapa bantuan yang biasa kami berikan bagi militer.”
Sementara itu, Abbas menyatakan pada CNN, “Kami telah mengatakan sejak dulu bahwa bantuan militer ini harus dialihkan untuk sektor sipil yang jelas lebih membutuhkan dana.”
“Sejauh ini efeknya cukup mengkhawatirkan,” lanjutnya.
“Kami sudah menyatakan dari dulu bahwa kami melakukan operasi melawan militan di wilayah perbatasan dengan sumber daya yang kami miliki tanpa mengambil sedikitpun dari bantuan pihak luar. Dan operasi ini terus berlangsung hingga saat ini,” Abbas membela diri. (althaf/arrahmah.com)