JAKARTA (Arrahmah.com) – Juru Bicara Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Ustadz Son Hadi, menilai ada pihak-pihak yang ingin memanaskan situasi di Makassar pasca pemilukada Gubernur beberapa waktu lalu dengan melakukan pelemparan molotov pada beberapa gereja.
“Dulu, Ketika awal kampanye pilgub juga ada bom molotov di arena kampanye (saat kampanye Yasin Limpo) dan isu terorisme sebagai bahan black campaign untuk menyerang calon lain yang kental nuansa Islamnya,” ujar pria yang akrab disapa Ustadz Son ini kepada arrahmah.com, Jumat (15/2/2013) Jakarta.
Sekarang, lanjut Ustadz Son, pasca pilgub kembali ada aksi bom molotov yang sepertinya aksi tersebut untuk pengalihan isu atas protes kecurangan pelaksanaan pemilukada sebagai pengamanan pemenangan incumbent.
“Ada pengalihan isu atas protes kecurangan pada pemilukada sekaligus sebagai pengamanan pemenangan incumbent yang saat ini kembali terpilih menjadi gubernur Sulawesi selatan,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga buah gereja yang berada di tempat berbeda menjadi sasaran pelemparan bom molotov dari orang yang tidak dikenal pada Kamis (14/02) dini hari.
Pasca pelemparan bom molotov di tiga buah gereja di Makassar, pihak kepolisian dibantu oleh Badan Intelijen Nasional (BIN) langsung bergerak cepat untuk mengusut dan menangkap pelaku pelemparan bom tersebut. (bilal/arrahmah.com)