BAGHDAD (Arrahmah.com) – Juru bicara resmi Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS) Syaikh Abu Muhammad al-Adnani menampik tuduhan palsu media massa mainstream yang menuduh ISIS sebagai pihak yang pertama kali menyerang kelompok jihad lainnya di Suriah.
Hal itu ditegaskan oleh Syaikh Abu Muhammad al-Adnani dalam pesan audio berjudul “Cukuplah engkau memiliki Allah, wahai Daulah yang dizalimi“. Pesan audio ini dirilis oleh Yayasan Media Al-I’tisham, sayap media Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS) pada pekan keempat September 2013 M.
Dalam pesan audio tersebut, Syaikh Abu Muhammad al-Adnani secara tegas membantah berita-berita palsu yang dipublikasikan oleh jaringan media massa Internasional yang berada dalam genggaman kekuatan Yahudi, Nasrani dan sekuler tersebut.
“Adapun peperangan kami melawan kesatuan-kesatuan bersenjata yaitu melawan liwa’ dan katibah yang dinamakan ‘Ashifatu asy-Syimal’, ‘Ahfad ar-Rasul’ dan ‘Hilful Fudhul’, maka demi Allah, kami tidak pernah menyerang salah seorang di antara mereka dan kami tidak pernah sekalipun memulai serangan terhadap mereka.”
“Kami telah bersikap santun kepada mereka dan kepada [kelompok bersenjata FSA] selain mereka, dan sikap santun kami itu masih berlanjut; meskipun mereka membuat persekongkolan dengan orang-orang salibis [Barat] dan bersepakat dengan mereka untuk memerangi kami. Kami memiliki bukti-bukti sangat kuat yang membuktikan hal itu. Juga sikap-sikap mereka yang senantiasa memancing mujahidin [untuk terlibat konflik] dan sikap mereka yang keterlaluan kepada Islam dan kaum muslimin.”
Terkait bentrokan bersenjata yang terjadi antara ISIS dan Brigade Ahfadu ar-Rasul [Cucu-cucu Rasul] FSA, Syaikh Abu Muhammad al-Adnani menyampaikan klarifikasi dan argumentasinya. Beliau menyampaikan bukti-bukti persekongkolan Brigade Ahfadu ar-Rasul FSA dengan Perancis.
“Adapun yang dikenal dengan Brigade Ahfadu ar-Rasul, maka sesungguhnya keburukan mereka bukan hal yang samar lagi bagi kaum muslimin, sampai masyarakat awam menamakan mereka Ahfadu ar-Rais [Cucu-cucu Presiden ‘Bashar Asad’].”
“Komandan Brigade ini telah mengunjungi Perancis dan pulang dengan membawa kesepakatan [dengan Perancis] dan rencana, sehingga mereka mendapat dukungan dana dan senjata, untuk memerangi Daulah Islam secara khusus dan mujahidin secara umum.”
“Usaha mereka dimulai dari Raqqah, yang merupakan salah satu pangkal kekuatan Daulah Islam. Mereka mengerahkan segenap usaha mereka untuk memancing dan mendorong tentara-tentara Daulah Islam agar memulai peperangan; mereka mencaci maki nama Rabbul ‘Izzah[ Allah] Azza wa Jalla di depan umum dan melalui HT. Mereka mengolok-olok [ajaran] Islam. Mereka memaksa masyarakat untuk melakukan perbuatan-perbuatan munkar, di antaranya mereka menangkap seorang penduduk dan memaksanya untuk meminum minuman keras.”
Syaikh Al-Adnani menjelaskan bahwa ISIS telah bersabar dan menahan diri dari semua usaha Brigade Ahfad ar-Rasul yang bertujuan memancing kemarahan ISIS tersebut.
“Mereka berulang kali mengganggu tentara-tentara Daulah Islam. Mereka menembaki dan mencederai tentara Daulah Islam. Kami bersabar dan bersikap santun atas semua perbuatan mereka ini.”
Syaikh Al-Adnani menjelaskan Brigade Ahfad ar-Rasul FSA memulai serangan secara zalim kepada mujahidin ISIS. Dua orang mujahidin ISIS gugur dan tiga lainnya cedera oleh serangan Brigade Ahfad ar-Rasul FSA. Hal itu mendorong ISIS untuk mengusir Brigade Ahfad ar-Rasul dari Raqqah.
“Mereka mengira sikap santun kami adalah kelemahan dan sikap sabar kami adalah ketidak berdayaan. Maka mereka membunuh dua orang tentara kami, menangkap dan mencederai tiga tentara kami. Mereka memulai serangan terhadap kami dan mereka mengumumkan peperangan terhadap kami.”
“Namun Allah menolak tipu daya mereka sehingga mengenai leher mereka sendiri. Mujahidin Daulah Islam menyerang mereka untuk menolak kejahatan mereka dan menghentikan tindakan aniaya mereka. Maka mujahidin membersihkan bumi Raqqah dari mereka. Sementara di wilayah-wilayah lainnya, kami masih terus menjaga sikap santun kepada mereka, dengan harapan mereka kembali sadar dari kesesatan mereka.” (muhibalmajdi/arrahmah.com)