JAKARTA (Arrahmah.com) – Sebelumnya pada Selasa (6/11) malam, ramai diberitakan soal penangkapan Habib Rizieq Syihab (HSR) oleh aparat keamanan Saudi Arabia.
Beberapa fotopun bermunculan seperti rumah dengan tempelan bendera tauhid di dinding dan foto sosok HRS yang diperiksa oleh aparat keamanan Saudi.
Menanggapi hal ini, Front Pembela Islam (FPI) menduga kuat pemasangan bendera bertuliskan kalimat tauhid di kediaman HRS di Mekkah dilakukan oleh para tukang fitnah.
Hal tersebut dilakukan untuk mempersulit kehidupan imam besar FPI itu selama berada di Mekkah.
“Tujuannya hanya satu, yaitu HRS mendapatkan kesulitan dan mereka para tukang fitnah berharap HRS celaka,” kata Jurubicara FPI Munarman dalam keterangannya, sebagaimana dilansir RMOL, Rabu, (7/11/2018).
Menurut Munarman, fitnah ini merupakan bagian dari upaya sekelompok orang yang ingin menghalangi Reuni 212 dalam waktu dekat.
“Kuat dugaan penjebakan dan intimidasi ini bertujuan untuk menghalangi Reuni Akbar 212 yang akan digelar 3 pekan mendatang,” tandasnya.
“Tak cukup mereka memfitnah HRS di Indonesia, namun terus mereka lakukan fitnah hingga HRS berada di Saudi,” imbuhnya.
Namun demikian, Munarman mengaku bersyukur HRS telah kembali ke kediamannya setelah sempat diperiksa otoritas keamanan Arab Saudi pada Selasa (6/11) malam
“Alhamdulillah beliau sudah berada di rumah,” pungkasnya.
Munarman juga mengungkapkan bahwa HRS sempat dimintai keterangan tentang siapa orang yang paling dicurigai oleh HRS sebagai pelaku fitnah tersebut.
“Beliau menyampaikan bahwa pihak yang diduga kuat sebagai pelaku adalah ‘intelijen busuk’ dari Indonesia,” kata Munarman.
Munarman menjelaskan, dalam pemeriksaan itu, HRS juga diminta untuk menyebutkan intelijen-intelijen dari Indonesia yang dia curigai.
“Laporan Habib Rizieq akan direspon secara serius oleh pihak keamanan Saudi. Ini lantaran laporan itu menyangkut wilayah hukum Arab Saudi,” tandasnya.
(ameera/arrahmah.com)