SURABAYA (Arrahmah.com) – Juara pertama untuk Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) tingkat institut tahun 2017 diraih oleh Rizki Mendung Ariefianto, mahasiswa Departemen Teknik Elektro yang juga seorang Hafiz Al Quran 30 juz, Maa syaa Allah. Dia dinobatkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sebagai juara pertama Mawapres ITS 2017 kategori sarjana setelah melalui serangkaian seleksi yang sangat ketat.
Ketua panitia seleksi Mawapres ITS 2017, sebagaimana dikutip Republika, Arief Abdurrakhman ST MT mengatakan, sang jawara tak hanya dikenal cerdas secara akademik, tapi ia juga adalah seorang hafidz Alquran 30 juz.
“Menurut saya, Rizki ini sangat luar biasa. Ia pandai di bidang akademik tapi juga ahli di bidang keagamaan, karena Rizki adalah seorang hafiz 30 juz,” kata Arief dalam rilis yang diterima Jumat (3/3/2017).
Dari psikotes yang dilakukan, kepribadian Rizki dinilai baik dan prestasi internasionalnya cukup mengagumkan. Lelaki yang yang akrab disapa Mendung itu telah meraih di antaranya Gold Medal International Invention Innovation Competition (i-CAN) 2016, Gold Medal International Young Inventor Awards (IYIA) 2016, dan finalis OSN Pertamina kategori Proyek Sains se-ASEAN.
Arief menjelaskan, terdapat empat tahap seleksi pada babak final Mawapres ITS 2017. Yaitu Tes Potensi Akademik (TPA), psikotes, presentasi Karya Tulis Ilmiah (KTI), dan melakukan wawancara berbahasa Inggris dan Indonesia. Setelah mempertimbangkan dengan matang, panitia mengumumkan nama para jawaranya.
Pada kategori sarjana, gelar tertinggi Mawapres ITS jatuh kepada Rizki Mendung Ariefianto, tempat kedua diduduki oleh Madi Ar Ranim dari Departemen Teknik Kelautan dan Eka Kristalia Kuryani dari Departemen Teknik Lingkungan menyusul di peringkat ketiga. Dengan demikian, Rizki terpilih menjadi perwakilan ITS untuk lanjut ke seleksi Mawapres tingkat nasional nantinya.
Dengan banyaknya prestasi Mendung, Arief yang mengajar di Departemen Teknik Fisika ini optimistis ITS dapat menyabet gelar juara untuk ke sekian kalinya pada ajang Mawapres tingkat nasional. Tiga tahun berturut-turut, jika digabungkan antara kategori diploma dan sarjana, ITS selalu menduduki podium tertinggi Mawapres Nasional.
Arief menambahkan, setelah ini akan dilakukan pembinaan bagi para jawara untuk mempertahankan kejuaraan Mawapres ITS di tingkat nasional. ”Saya optimistis kali ini Rizki bisa membawa ITS menjadi juara di kancah nasional dengan segudang prestasinya,” kata Arief.
Pembinaan untuk Mawapres juara pertama, menurut Arief, meliputi peningkatan kemampuan presentasi berbahasa Inggris dan kegiatan internasional. Pembinaan ini bertujuan khusus untuk menambah prestasi Rizki di tingkat internasional.
Untuk pembinaan perihal keilmiahan, panitia akan mendatangkan pakar keilmiahan. Terkait kepribadian, Rizki akan terus dibimbing dan dipantau. Secara keseluruhan, pembinaan ini akan terus dilakukan hingga pemilihan Mawapres tahun berikutnya.
Sedangkan untuk Mawapres di posisi kedua dan ketiga akan diberikan amanat untuk mengelola program School of Mawapres. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan bibit unggul Mawapres dari ITS di tahun-tahun yang akan datang.
Mendung mengaku, pada awalnya ia tidak memiliki keinginan untuk mendaftar Mawapres 2017. “Ya pada awalnya memang tidak ada dorongan pribadi. Namun, karena dukungan yang kuat dari teman-teman membuat saya termotivasi. Sehingga saya memutuskan untuk mendaftar,” ujarnya.
Setelah terpilih menjadi Mawapres, Mendung akan berfokus untuk meningkatkan kemampuannya dalam bahasa Inggris. “Saat ini saya sedang berusaha untuk meningkatkan kemampuan saya dalam menulis KTI, berbicara, dan presentasi dalam Bahasa Inggris,” kata mahasiswa kelahiran Lumajang, 27 September 1995 ini.
Dia berharap, prestasi yang diukir kali ini dapat membuat mahasiswa ITS lainnya lebih termotivasi untuk menjadi mahasiswa dengan segudang prestasi. “Khususnya untuk mahasiswa yang memiliki latar belakang pesantren, saya ingin mengatakan bahwa kita mampu. Tetap semangat ya,” pesannya menyemangati.
(azm/arrahmah.com)