DHAKA (Arrahmah.com) – Jamaah Tabligh Bangladesh, telah menginstruksikan semua pengikut untuk pulang ke rumah di tengah mewabahnya coronavirus, lansir bdnews24 pada Selasa (7/4/2020).
Pemimpin Jamaah Tabligh M. Yunus Sikder mengeluarkan pemberitahuan pada hari Selasa (7/4) mengutip perintah pemerintah yang membatasi kunjungan ke tempat-tempat ibadah di seluruh negeri.
Di Asia Selatan, Jama’ah Tabligh telah banyak dikaitkan dengan penyebaran wabah virus corona.
Al Jazeera melaporkan bahwa New Delhi menuduh kepemimpinan JT abai selama pandemik global ini, bahkan setelah pemerintah India melarang pertemuan yang dihadiri lebih dari 50 orang.
Pada 22 Maret, pemerintah India mengurung sekitar 2.500 orang yang tengah menghadiri acara JT internasional di sebuah gedung berlantai lima di wilayah Nizamuddin, New Delhi, setelah mengambil kesimpulan bahwa pertemuan agama yang diorganisasikan kelompok tersebut pada 13-15 Maret membuat angka infeksi Covid-19 melejit di India.
Hal serupa dilaporkan Al Jazeera kemarin (6/4). Otoritas Pakistan telah mengkarantina 20.000 orang yang tengah mengikuti pertemuan JT di Lahore. Di provinsi Kyber Pakhtunkhwa, pihak berwenang juga mengkarantina 5.300 pengikut JT yang menghadiri pertemuan kelompok itu. (Althaf/arrahmah.com)