JAKARTA (Arrahmah.com) – Presiden Jokowi tidak mau memberi ruang kebebasan bagi para pengedar narkoba untuk terus merajalela. Sebetulnya ia ingin polisi menembak mati mereka, jika memang Undang-undang mengkehendaki demikian.
“Untungnya UU tidak memperbolehkan itu, kalau memperbolehkan akan saya perintahkan langsung Kapolri dan Kepala BNN (tembak di tempat),” kata Presiden, dikutip dari JPNN..
Presiden menuturkan bahwa jumlah pengguna narkoba di Indonesia terus meningkat, tidak hanya melibatkan orang dewasa, anak TK dan SD sekalipun sudah terkena.
Tahun 2015 diperkirakan angka prevalensi penggunaan narkoba mencapai 5,1 juta orang, sedangkan angka kematian akibat penyalahgunaan narkoba setiap hari mencapai 40 sampai 50 orang.
Kemudian kerugian material yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba diperkirakan kurang lebih Rp 63 triliun, baik yang menyangkut kerugian akibat belanja narkoba, akibat biaya pengobatan, akibat barang-barang yang dicuri dan kerugian akibat biaya rehabilitasi serta lainnya.
“Para Pengedar narkoba terus bergerak dan menemukan cara-cara baru untuk mengelabui kita, mengelabui aparat hukum kita. Mereka sudah mulai memanfaatkan orang-orang yang tidak dicurigai, anak digunakan, wanita digunakan, dimanfaatkan untuk menjadi kurir narkoba,” sebut Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden mengatakan di manapun peredaran narkoba harus diberantas, baik di lapas, sekolah, perbatasan, bandara, pelabuhan dan kantor-kantor. Ia menegaskan bahwa negara Indonesia tidak boleh dijadikan lalu lintas peredaran dan perdagangan narkoba, apalagi menjadi tempat produksi barang haram tersebut.
“Sekali lagi kita kejar, kita tangkap, kita hajar para pengedar narkoba baik yang besar, sedang, kecil sampai kita kuatkan lagi jaringan sosial dan budaya yang bisa menjadi benteng mencegah menjamurnya narkoba,” pintanya.
Dia juga menyatakan perang melawan narkoba. Seluruh jajaran kepolisian mulai dari tingkat Polda hingga Polsek diperintahkan untuk mengejar dan menangkap para pengedar narkoba yang beroperasi di wilayah Indonesia.
“Semua itu harus dihentikan, harus dilawan dan tidak bisa dibiarkan lagi. Kita tegaskan perang melawan narkoba di Indonesia,” ujar Presiden Jokowi dalam acara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2016 di Jakarta, Ahad (26/6/2016).
(azm/arrahmah.com)