Perdana Menteri Australia John Howard menganggap remeh pernyataan Mufti Muslim Australia Syaikh Taj Aldin Al-Hilali yang mengatakan bahwa dirinya “lebih Australia” dibandingkan dengan perdana menteri Australia sendiri.
Howard meminta warga Australia tidak terlalu serius menanggapi pernyataan itu dan hanya menganggapnya sebagai ‘sebuah lawakan’ saja.
Al-Hilali dalam pernyataannya juga menyamakan Howard dengan mantan penguasa Irak, Saddam Hussein, yang menambah kuping Howard bertambah panas dan makin memperuncing kontroversi seputar Al-Hilali.
Belum reda kemarahan warga Australia gara-gara pernyataan Al-Hilali tahun lalu yang mengatakan bahwa perempuan yang mengenakan pakaian minim seperti ‘seonggok daging yang tidak terbungkus’.
Dalam wawancara di sebuah radio, Howard mengaku tidak terganggu dengan komentar-komentar yang dilontarkan Al-Hilali baru-baru ini.
“Saya malah ingin mengatakan, kita harus mulai memperlakukan orang ini sebagai pelawak dan terkait dengan komentarnya tentang saya, well, saya sudah dihina oleh sejumlah pakar, oleh sebab itu saya cenderung tidak merasa terganggu dengan mereka,” ujar Howard seperti dikutip The Australian.
Namun ia kembali menyerukan komunitas Islam Australia untuk memecat Hilali sebagai mufti. “Karena dia telah mempermainkan mereka,” tukas Howard.
Pada The Australian Hilali mengatakan bahwa ia sudah 50 tahun memperjuangkan perdamaian dan menuding Howard sudah menjalankan pemerintahannya secara diktator.
“Saya menghormati nilai-nilai Australia lebih dari yang dia (Howard) lakukan. Warga Australia mencintai perdamaian dan mereka menghormati kemanusiaan,” kata Hilali. (ln/AFP/KhaleejTimes)