JAKARTA (Arrahmah.id) – Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menilai Pilpres 2024 diwarnai banyak ancaman dan tekanan kepada pihak yang mendukung pasangan capres atau cawapres tertentu.
JK bahkan membenarkan bahwa Pilpres kali ini merupakan yang paling tidak sehat sejak tahun 2004.
“Ada ketidakseimbangan, ada tekanan kepada pihak yang tidak mendukung calon yang direstui, tidak diberi kesempatan, tentulah macam-macam. Mungkin tidak kelihatan, tapi tekanan itu ada di mana-mana. Kita tahu juga ancaman-ancaman ada di mana-mana. Itu semua tidak sehat untuk suatu bangsa yang besar,” kata JK seperti dilansir dari CNN Indonesia Podcast pada Selasa (23/1/2024).
Menurut JK, pemilu thaun 2004 di bawah pimpinan Megawati Soekarnoputri tidak ada masalah dan demokrasi dinilai berjalan dengan baik. Begitu pula pemilu 2009, yang juga dinilai berjalan dengan baik meski ada beberapa catatan, namun tidak ada tekanan dan ancaman.
“(Pemilu) 2009 juga baik sebenarnya walaupun banyak catatan-catatan juga, tapi tidak ada tekanan yang begini tidak ada ancaman,” ujar JK.
JK menyebut masalah di Pilpres 2024 salah satunya ditunjukkan dengan polemik di Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan gugatan soal batas usia minimal calon presiden dan wakil presiden.
Dia menilai hal itu merupakan contoh nyata adanya pemaksaan dalam kontestasi pilpres.
“Sekarang ini betul-betul pemaksaan-pemaksaan terjadi ya kita tahu lah bagaimana di MK terjadi. Bukan rahasia lagi lah karena Ketua MK dianggap tidak etis bersalah sehingga harus diturunkan ini artinya telah terjadi masalah,” papar JK. (Rafa/arrahmah.id)