JAKARTA (Arrahmah.com) – Sejumlah pewarta muslim yang berasal dari berbagai media massa Islam di Indonesia berkumpul di kantor Hidayatullah di Cipinang, Jakarta Timur, pada Sabtu (27/4) lalu. Mereka melakukan raker (rapat kerja) selama sehari. Sejumlah agenda dibicarakan, termasuk launching JITU.
Mereka yang sehari-harinya bekerja mengumpulkan, meramu dan menyajikan berita dari sudut pandang Islam, untuk dibaca oleh ummat Islam negeri ini, haruslah profesional.
Salah seorang peserta, Thufail al Ghifari dari bumisyam.com, mengatakan jurnalis Islam harus mempunyai kemampuan melampaui standar Dewan Pers, “Kita buktikan skill kita di atas standar Dewan Pers,” katanya bersemangat.
Sejalan dengan itu, Surya Fachrizal yang diamanatkan menjadi ketua JITU, menekankan dua hal penting, yaitu profesional dan kemandirian.
Tentunya ini memerlukan kerja keras dan sungguh-sungguh untuk mencapainya. Stigmatisasi yang dilakukan oleh tokoh-tokoh media massa konvensional, bahwa pers Islam adalah “propaganda”, harus dihadapi dengan intelektual dan profesional yang tinggi, berani berhadap-hadapan head to head dengan siapapun untuk mendiskusikan persoalan apapun di negeri ini, serta membuat solusi Islam.
Muhammad Jibriel, dari arrahmah.com, satu-satunya pemilik media Islam yang ikut dalam raker tersebut, menekankan bahwa nama JITU yang akan dipopulerkan harus membawa ruh Islam. Ia berpendapat, propaganda JITU harus ditampilkan apa adanya tanpa basa-basi dan meliuk-liuk, tetapi straight to the point. JITU mesti memperkenalkan wadah ini kepada publik dengan program-program yang bermanfaat untuk pewarta dan juga masyarakat.
Sebelum JITU, sudah banyak wadah organisasi jurnalis dengan berbagai nama, namun mereka berguguran satu persatu, bahkan ada yang hanya berusia satu hari. Karena itu, “Tetap semangat dan tidak kendur,” demikian itu diungkapkan anggota Dewan Syuro JITU, Ustadz Mahladi Murni saat memberikan taushiyah pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) JITU tersebut.
“Saling tegur, supaya tetap lurus, saling percaya rasa senasib,” lanjutnya.
Walau berlatar belakang berbagai media massa yang berbeda bahkan berkompetsi memperebutkan pembaca di antara para jurnalis muslim ini, mereka ingin sekali bersatu untuk kebangkitan Islam. Semoga Allah meridhoi.
Seperti diketahui, Jurnalis Islam Bersatu (JITU) menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) pertamanya setelah membentuk kepengurusan baru pada musyawarah luar biasa pada Maret 2013, di Bogor.
Rakernas juga dihadiri oleh sejumlah pengurus harian JITU, di antarnya ialah Surya Fachrizal (Ketua JITU), Muhammad Pizaro (Sekjend JITU/Redaktur IslamPos), Furqon (IslamPos), Shodiq Ramadhan (Suara Islam), Muhammad Jibriel Abdurrahman dan tim Arrahmah.com, Ibnu Syafaat (Hidayatullah), Fajar (An-Najah), Ades Satria (Voa-Islam), Bilal Muhammad (An-Najah) dan Zakir Salmun (fotografer Bumisyam.com), Agus Abdullah (An-Najah), Handono (Majalah Al Hikmah Bandung) dan perwakilan media-media Islam lainnya.
(azmuttaqin/arrahmah.com)