JAKARTA (Arrahmah.com) – Sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama jurnalis, Jurnalis Islam Bersatu (JITU) mengajak umat Islam, khususnya para jurnalis muslim, melakukan shalat gaib usai shalat Jumat. Shalat gaib dilakukan untuk Muslim dan Muslimah, khususnya wartawan, yang tewas dalam kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat 9 Mei lalu.
Sebagaimana dilansir hidayatullah.com Ketua JITU Hardjito Warno mengatakan, ada empat orang wartawan yang ikut tewas dalam kecelakaan itu, dua orang dari Trans TV dan dua orang dari majalah Angkasa.
Hingga hari ini 37 kantong jenazah telah dievakuasi ke RS POLRI Sukanto Jakarta. Termasuk kamerawan Trans TV Aditya Sukardi bin Wahyono Suprapto.
“Semoga amal-ibadah mereka diterima di sisi Allah, dan proses evakuasi dimudahkan Allah agar semua jasad bisa dikuburkan dengan layak,” kata Hardjito yang juga kamerawan di Aljazeera Arabic Chanel biro Jakarta ini.
Hardjito telah menyatakan bahwa shalat gaib akan diadakan di sejumlah masjid di Jakarta, termasuk Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta.
JITU sendiri didirikan pada 14 April 2012 di Jakarta oleh sepuluh orang jurnalis muslim dari beberapa media cetak dan elektronik. Di antara tujuan JITU adalah mengajak para jurnalis Muslim untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dengan menyadari bahwa setiap berita yang dibuatnya akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. (bilal/arrahmah.com)