LONDON (Arrahmah.com) – Baru dua minggu menduduki pos baru, Menteri Imigrasi Inggris,Phil Woolas mengeluarkan pernyataan kontroversal yang melarang pemakaian jilbab di sekolah-sekolah. Pernyataan tersebut kontan mendapat kecaman dari para tokoh muslim Inggris.
“Jilbab tidak seharusnya diijinkan pemakaiannya di sekolah-sekolah”, kata Phil Woolas seperti dikutip The Times pada 18/10. Menurutnya, mereka yang memakai jilbab dikarenakan 2 alasan, pertama mereka yang memakai karena dorongan ajaran agama dan kedua karena paksaan dari pihak-pihak tertentu. Keduanya harus dihentikan” ujarnya menambahkan.
Selain itu, menurut Phil Woolas, anak didik yang memakai cadar akan kesulitan mendapatkan lingkungan pendidikan yang baik. Pasalnya, mereka terisolir dari lingkungan luar.
Pemerintah Perancis sebelumnya juga pernah mengeluarkan larangan memakai cadar pada tahun 2004. Langkah perancis ini kemudian diikuti oleh sejumlah negara Uni Eropa.
Woolas menjabat sebagai Menteri Imigrasi Inggris sejak 3 Oktober 2008, setelah cabinet Inggris direshufle. Namun demikian, dirinya termasuk menteri yang mendukung bagi berkembangnya sekolah-sekolah Islam di Inggris. Tapi, menurutnya, di sekolah-sekolah Islam juga harus diajarkan seluruh keyakinan, sehingga para murid itu memiliki akses pengetahuan agama yang sama.
Perketat Aturan Imigrasi
Tidak hanya melarang jilbab di sekolah-sekolah, woolas juga merupakan inspirator pengetatan aturan imigrasi bagi warga asing terutama dari Arab dan muslim yang datang ke Inggris.
“Aturan imigrasi sangat mudah untuk masuk ke Inggris. Pemerintah Inggris harus memperketat dan menerapkan aturan yang lebih ketat bagi para imigran itu” katanya.
woolas juga beralasan, kedatangan para imigran asing ke Inggris makin memperburuk pasar kerja di Inggris, padahal angka pengangguran di Inggris kini tengah membengkak akibat krisis global.
Laporan statitistik terbaru menyebutkan bahwa angka pengangguran di Inggris telah mencapai 5.7 persen dalam 3 bulan dalam kwartal kedua tahun 2008.
“Pemerintah Inggris harus lebih berani untuk memperketat aturan imigrasi dan harus melakukan apapun agar seluruh penduduk Inggris dapat memperoleh pekerjaan yang layak” katanya menambahkan.
Sementara, menurut laporan The Times, estimasi imigran yang akan datang ke Inggris sampai tahun 2012 mencapai 200.000. Jumlah itu tidak sepadan dengan jumlah para imigran yang keluar dari Inggris. [Hanin Mazaya/iol/SI/]