(Arrahmah.com) – Assalamualaikum, Ustazah. Ini pertanyaan seorang teman. Ia sudah sabar sejak dulu dan selalu berdoa yang baik buat suaminyaN namun dua hari teman saya itu hampir minta berpisah sama suaminya karena dia selingkuh lagi. Istrinya menganggap suaminya sudah tidak mencintai dan menyayangi tapi mereka masih serumah dan berhubungan intim. Apa yang semestinya harus dilakukan. Apakah seorang istri harus minta pisah? Terima kasih solusi terbaiknya.
Jawab:
Alaikumussalam.
Ujian tiap manusia itu tidak sama. Tak jarang justru ujian itu dari orang terdekat kita. Ada yang diuji dengan suaminya dan ada yang diuji dengan istrinya.
Bagi suami, memang ada hak untuk memiliki lebih dari satu istri. Al-Qur’an menetapkan maksimal 4 istri dalam satu masa. Namun peluang ini bagi laki-laki bisa dilakukan dengan dua cara. Cara pertama selingkuh dan cara kedua poligami. Poligami hanya pilihan yang diambil oleh laki-laki mulia. Karena dalam menjalankannya perlu keadilan, ilmu dan kebijaksanaan. Hanya saja kebanyakan laki-laki memilih selingkuh. Karena mereka tak ada nyali untuk menjadi orang yang bertanggung jawab. Selingkuh hanya dilakukan oleh laki-laki pengecut. Perempuan yang mau diselingkuhi pun juga biasanya bukan perempuan baik-baik. Orang yang selingkuh hanya mau enaknya saja. Tidak suka bertanggungjawab.
Lalu, kalau pasangan sudah selingkuh, apakah pernikahan masih dipertahankan?
Hal ini perlu perenungan yang dalam. Menyangkut siapa diri kita. Mampukah kita menghadapi ujian memiliki suami selingkuh dengan tetap menjadi istri Sholihah. Kalau mampu, maka berjuanglah dan jadikan suami sadar atas kekeliruannya. Jadikanlah suami yang bermaksiat menjadi orang yang bertaubat dan berhijrah ke jalan Islam.
Kalau tidak mampu bertahan, Islam membolehkan perceraian. Bila memang bercerai adalah jalan untuk memperbaiki diri dan kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Cara terdekat, sholat tahajjud. Mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kita ini lemah tanpaNya. Kita ini naif tanpaNya. Kita ini hina tanpaNya. Kita ini bodoh tanpa petunjukNya. Berdoalah memohon petunjuk kepada Allah SWT, apakah pernikahan masih harus diperjuangkan. Bila pilihan yang realistis adalah mempertahankan pernikahan, maka mohonlah kepada Allah SWT ilmu dan cara terbaik menjalankannya.
Mohonlah juga agar dikaruniai hati yang lapang dan rasa welas asih kepada suami. Bagaimanapun orang yang sedang bermaksiat itu perlu dikasihani. Bukankah yang dilakukannya adalah amal yang mendekatkan diri ke neraka? Rasa welas asih akan mendorong seseorang untuk mengajak orang lain menuju petunjuk Islam. Agar semakin banyak yang terselamatkan dari panasnya api neraka.
Sumber: Grup Wanita Shalihah
(ameera/arrahmah.com)