ANKARA (Arrahmah.com) – Penangguhan bantuan PBB untuk rekonstruksi Gaza tidak hanya membuat kesal Pemerintah maupun warga Palestina, tapi juga Turki. Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus mengecam tindakan PBB tersebut. Bahkan, ia sedikit mengancam, sebagaimana dilansir KNRP pada Ahad (1/2/12015).
Dikatakan Kurtulmus, jika PBB tidak memberikan bantuan dana untuk Gaza, maka negaranya mampu mengambil alih tugas PBB untuk merekonstruksi Gaza yang hancur usai agresi militer Israel pada tahun lalu.
Menurut Kurtulmus, Turki memiliki kemauan politik dan kesempatan untuk memberikan bantuan kepada keluarga Palestina.
“Ini adalah standar ganda. Jika PBB tidak akan melakukannya, kita akan membangun kembali Gaza,” ujarnya, seperti dikutip Sputnik, Kamis (29/1).
Pernyataan itu datang menyusul keputusan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) untuk menunda program bantuan keuangan untuk perbaikan rumah yang rusak dan hancur di Gaza karena kurangnya dana.
Jalur Gaza telah dikendalikan oleh gerakan Hamas sejak 2007 dan telah terlibat dalam tiga perang melawan Israel. Pada Juli 2014, Israel melancarkan operasi militer terhadap Hamas. Konflik merenggut nyawa hampir 2.200 warga Palestina dan 71 warga Israel, menurut perkiraan PBB.
Laporan terbaru oleh Pusat Informasi “Israel” untuk Hak Asasi Manusia, juga dikenal sebagai B’Tselem, memperkirakan bahwa sekitar 18 ribu rumah rusak dan lebih dari 100 ribu warga Palestina telah kehilangan tempat tinggal sejak Juli 2014.(adibahasan/arrahmah.com)