(Arrahmah.com) – TANYA:
Assalamu’alaikum. Saya punya seorang teman yang baru berumahtangga. Teman saya itu perempuan. Tapi dia selalu mencari mantan pacarnya dan masih menyimpan di dalam hatinya. Sementara teman saya itu sudah menikah. Itu dalam islam hukumnya apa ya ustadzah?
JAWAB:
Wa’alaikumussalam…
Seorang wanita yang sudah menikah, maka ia hanya boleh memandang suaminya seorang. Yang dimaksud pandangan ini adalah pandangan cinta antar lawan jenis (pria dan wanita). Seorang istri tidak boleh melabuhkan pandangan berupa hasrat cinta seorang wanita selain kepada suaminya. Mengapa demikian? Berikut alasannya:
1). Ia wajib ghodhul bashor (menundukkan pandangan) kepada selain mahrom. Dan khusus pandangan yang bersifat syahwat, hanya boleh kepada suaminya seorang. Perintah ghodhul bashor dalam Al Qur’an surat An Nur: 31
2). Bila ia masih menyimpan cintanya kepada laki-laki lain selain suaminya, dalam hal ini adalah mantan pacar, maka dikhawatirkan ia akan mengkhayalkannya. Termasuk ketika melayani suaminya. Bisa terjebak ke dalam zina hati.
Rasulullah Saw sendiri menyatakan bahwa zina ada banyak macamnya.
“Zina mata dengan melihat, kedua telinga zinanya mendengar, lidah zinanya bercakap, tangan zinanya berpegangan, kaki zinanya melangkah dan hati zinanya dengan berhasrat, membayangi, dan berharap. Semua itu dibenarkan (direalisasi) oleh kemaluan.” (HR Bukhari).
3. Cinta itu memang tidak bisa ditolak datangnya. Namun bisa dicegah dan dikendalikan. Untuk itu kesalahan yg sering menyebabkan cinta yang salah menjadi berkembang, adalah karena dipupuk dan disirami. Kesalahannya adalah karena melakukan kontak, menjalin pertemanan di medsos, mengikuti terus beritanya dan lain-lain yang menumbuhkan rasa senang, simpati, rindu dan cinta. Cara menolaknya adalah dengan memutus hubungan, karena hal tersebut merupakan hubungan yang salah.
4. Seorang suami adalah jalan terdekat bagi istrinya untuk meraih surga. Hal ini dilakukan dengan cara berbakti kepada suami, hingga suami ridho terhadap istrinya. Berbakti ini menjadi mudah, menyenangkan dan membahagiakan bila istri mencintai suaminya. Bila istri tidak suka pada suaminya, bahkan mencintai pria lain, maka istri akan berpeluang membangkang atau tidak ikhlas melayani suaminya. Bisa istri membangkang, maka Allah murka dan malaikat melaknat.
5. Untuk itu istri harus melupakan mantan nya. Lihatlah kebaikan yang ada pada suaminya. Jangan hanya fokus pada kekurangannya.
6. Carilah ilmu sebagai wanita shalihah dan mohonlah kepada Allah agar dikaruniai cinta kepada suaminya. Semua ini dalam rangka memudahkan istri berbakti kepada suaminya. Allah Maha membolak-balikkan hati. Allah Maha Pengampun dan Penyayang kepada hambaNya yang memohon ampunan dan kasih sayang.
Bagaimana bila sang mantan masih ingin menjalin hubungan dengan alasan silaturahmi.
Tidak ada istilah silaturahmi dengan mantan. Silaturahmi itu dengan kerabat dikarenakan hubungan rahim (rahmi). Salah satu rambu dalam tata pergaulan antara pria dan wanita dalam Islam adalah, hubungan antar laki-laki dan wanita di kehidupan umum hanya terbatas pada urusan muamalah saja. Tidak hubungan khusus ataupun persahabatan. Hubungan persahabatan yang hakiki hanya ada dalam pernikahan, yakni antar suami-istri.
Sehingga selayaknya istri menolak kontak pribadi yang dilakukan oleh mantan. Hal ini untuk mencegah kecemburuan suami terhadap istri dan juga agar tidak muncul CLBK (cinta lama bangkit kembali).
Hati-hati terhadap mantan yang melakukan kontak pribadi dengan maksud menjalin silaturahmi atau persahabatan. Di sana ada panah-panah syaitan yang berusaha membuat goncang lembaga pernikahan.
Wallahu ‘alam bishowab…
Sumber: Kajian “Wanita Shalihah” bersama Ustazah Lathifah Musa
(ameera/arrahmah.com)