LONDON (Arrahmah.com) – Muslim Inggris yang mendukung syariat Islam, meyakini konsep jihad, meyakini homoseksual sebagai suatu dosa besar atau mendukung tewasnya tentara kafir di Irak dan Afghanistan diyakini sebagai seorang “ekstrimis” oleh pemerintahan Inggris.
“Pemerintah telah menyiapkan rencana yang memberikan label kepada ribuan lebih muslim Inggris sebagai seorang ekstrimis,” ujar salah satu artikel dalah The Guardian, Selasa (17/2).
London telah menyelesaikan kebijakan baru untuk melawan “terorisme” yang diberi nama Contest 2 yang akan diberlakukan mulai bulan depan.
“Contest 2 akan memperluas definisi ekstrimis.”
Menurut draft tersebut, Muslim Inggris yang mempromosikan Syariat Islam, mengatakan homoseksual sebagai sebuah dosa atau mendukung khilafah, diyakini sebagai seorang ekstrim.
Termasuk yang meyakini konsep jihad, mendukung pejuang Palestina untuk terus memerangi pendudukan Israel terhadap daratan mereka, juga dilabeli dengan hal yang sama.
Senang dengan tewasnya tentara Inggris yang melakukan perang di Irak dan Afghanistan juga menjadikan Muslim Inggris seorang ekstrim.
Inggris menjadi rumah untuk sekitar dua juta muslim.
Beberapa pejabat pemerintahan meyakini strategi melawan “terorisme” yang baru dibuat ini akan menjadi sia-sia. Muslim Inggris akan lebih meyakini keyakinan mereka, karena sejatinya semakin mendapat tekanan maka mereka akan menjadi semakin kuat. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)