Jakarta (armews) – Allahu Akbar…Allahu Akbar…Allahu Akbar! Pekik takbir membahana di Panggung Utama Istora Gelora Bung Karno Senayan Jakarta pada Sabtu malam, 1 Maret 2008. Takbir penuh semangat tersebut diteriakkan ratusan peserta Talk Show bertajuk Membumikan Jihad Merealisasikan Syari’at sekaligus launching Jihad Magz edisi perdana (Exclusive Edition), produksi Ar Rahmah Media.
Taushiyah Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dan Ustadz Abu Muhammad Jibriel AR membuat peserta terpaku dan tidak beranjak dari tempatnya selama dua jam.
Acara Talk Show sekaligus launching majalah jihad dengan moto Always Making The World Better ini memang terkesan spektakuler. Kehadiran Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, Amir Majelis Mujahidin, dan Ustadz Abu Muhammad Jibriel AR, Pembimbing Majelis Ilmu Ar-Royyan, mampu memuaskan ‘dahaga’ peserta tentang jihad, syari’at, dan masa depan Islam, khususnya di negeri ini. Atmosfer panggung utama 7th Islamic Book Fair 1429/2008 itu semakin kental dengan nuansa relegius, mengingat tema yang diusung adalah Ukhuwah Membangun Kemandirian Umat. Sebuah acara pembuka yang mengesankan.
Jihad, Puncak Ibadah Dalam Islam
Acara yang dimulai jam 19.00 WIB ini dibuka oleh Muhammad Jibriel Abdul Rahman selaku Executive Director Jihad Magz. Sebelumnya, dengan sangat indah dan menyentuh Ahmad Isrofiel Mardlatillah melantukan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Dalam pembukaannya, Muhammad Jibriel, yang akrab disapa Jibriel ini mengucapkan syukur alhamdulillah atas terbitnya Jihad Magz yang sudah dirancang sekitar 2 tahun sebelumnya. Sebuah ‘karunia’ tak terduga dari Allah swt. karena penyusunan dan pengerjaan majalah ini tergolong singkat yakni hanya memakan waktu 5 hari saja, dan kemudian 3 hari untuk cetak, sehingga kemudian bisa berada di hadapan pembaca sekalian, begitu ungkapnya dengan penuh rasa syukur. Alhamdulillah.
Acara selanjutnya dipandu oleh moderator, yang seharusnya Herry Mohammad, jurnalis senior Gatra, dan dikarenakan berhalangan hadir, lalu digantikan oleh M Fachry, selaku Editor in Chief Jihad Magz. Taushiyah dimulai oleh Ustadz Abu Muhammad Jibriel AR, selama kurang lebih 45 menit dan kemudian dilanjutkan oleh Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dalam waktu yang sama. Ustadz Abu Muhammad Jibriel, penulis buku Best Seller Karakteristik Lelaki Shalih ini menguraikan materi jihad secara mendasar dan dengan bahasa yang penuh semangat. Dikatakannya bahwa saat ini kaum Muslimin masih trauma dan khawatir dengan satu ibadah yang utama, puncak dari semua ibadah, yakni jihad. Hal itu karena serangan musuh-musuh Islam, terutama Amerika, dengan George W Bush, sebagai komandan perang Salib. Padahal, jihad itu adalah sebuah kewajiban bagi kaum muslimin sebagaimana kewajiban-kewajiban yang lain. Untuk itu, kita tidak boleh takut sama Bush dan antek-anteknya dan harus menghidupkan kembali ibadah jihad di dalam diri setiap kaum Muslimin. Ajakan ini pun langsung diamini para peserta disertai pekikan takbir membahana.
Sebenarnya, yang teroris dan rajanya teroris itu adalah Amerika, ujar Ustadz Abu Jibriel, karena Amerika telah membunuh ratusan bahkan ribuan kaum Muslimin. Saat ini, tuduhan teroris malah ditujukan kepada Mujahidin yang berjuang untuk membela wilayah mereka yang dijajah dan membela harta serta kehormatan kaum Muslimin di seluruh dunia. Jadi, kalau mau tahu jihad dan informasi jihad yang sebenarnya, maka bacalah Jihad Magz ini, lanjut Ustadz Abu Muhammad Jibriel sambil berpromosi.
Sementara itu, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, mengumpamakan Islam itu dengan bangunan atau rumah yang memiliki tiga bagian penting. Bagian pertama adalah pondasi atau lantai dari sebuah rumah, dan itu adalah tauhid atau aqidah dalam Islam. Selanjutnya, dinding-dinding dan kamar-kamar yang ada di rumah tersebut, dan itu sama dengan ibadah-ibadah yang ada dalam Islam, seperti mengerjakan sholat, puasa, dan zakat. Bagian yang terakhir dan tidak kalah pentingnya adalah atap rumah, yang melindungi penghuninya dari hujan, angin, dan segala sesuatu yang berbahaya. Perumpamaan dari atap bangunan itu adalah jihad fi sabilillah. Jadi, bisa dibayangkan kalau kewajiban jihad dihilangkan pada saat ini, maka umat akan habis diserang oleh musuh-musuhnya, tak bersisa.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir juga mengatakan bahwa penerapan syari’at Islam adalah harga mati bagi umat Islam. Sudah seharusnya bagi umat Islam untuk memperjuangkan tegaknya syari’at Islam dan aneh kalau ada umat Islam yang tidak mau berjuang untuk tegaknya syari’at Islam. Sekali lagi Ustadz Abu Bakar Ba’asyir mengulangi pentingnya penegakan syari’at Islam bagi kemajuan dan ketentraman sebuah negeri, termasuk Indonesia. Penjelasan dan seruan ini menyemangati seluruh peserta dan membuncahkan harapan yang besar bagi penegakan syari’at Islam di negeri ini. Allahu Akbar!
Kembali Kepada Jihad dan Syari’at
Respon peserta pada launching majalah berharga 45 ribu rupiah (148 halaman) ini demikian antusias. Pada sesi tanya jawab, lima orang peserta langsung mengacungkan tangan, termasuk salah satunya adalah peserta wanita. Peserta wanita itu menanyakan bagaimana jihad untuk untuk kaum wanita, dan bagaimana kita mendidik anak-anak kita agar sedari kecil sudah mencintai jihad. Sementara itu, pertanyaan peserta-peserta lain juga bagus-bagus, dan mengerucut kepada seruan kembali kepada jihad dan realisasi syari’at Islam. Juga masalah masih adanya sebagian kaum muslimin yang menghindari jihad dan memunculkan syubhat-syubhat tentang jihad.
Ustadz Abu Muhammad Jibril ketika menjawab pertanyaan mempromosikan Jihad Magz yang memiliki rubrik Nisa For Jihad yang membahas masalah jihad wanita. Bahkan ada sebuah kisah yang menarik, yakni tentang Nadia, seorang Muslimah dari Bumi Iraq yang dizalimi oleh pasukan Amerika di penjara Abu Ghraib. Cerita nyata itu pasti akan menyentuh perasaan seluruh kaum Muslimin, tidak hanya para wanitanya saja, demikian penjelasan Ustadz Abu Muhammad Jibriel.
Sementara itu Ustadz Abu Bakar Ba’asyir menjelaskan bahwa kalau ada orang atau ulama yang menolak penegakan syari’at Islam, maka dia sejatinya bukanlah ulama melainkan jahil atau orang bodoh. Karena penegakan syari’at Islam adalah harga mati bagi kaum Muslimin dan hal ini juga termasuk masalah yang mendasar. Ustadz Abu Bakar Ba’asyir juga menyarankan agar setiap Muslim menjalankan ajaran Rasulullah SAW. agar mengajari anak-anak mereka dengan berenang, menunggang, dan memanah atau menembak. Memang, hal ini akan sangat ditakuti oleh musuh-musuh Islam, terutama Amerika. Jadi, Amerika itu ketakutan sama omongan saya ini, begitu ungkap beliau beseloroh.
Akhirnya acara launching Jihad Magz yang langsung disiarkan oleh Dakta Radio 107 FM ini ditutup oleh doa yang dipimpin oleh Amir Majelis Mujahidin, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Beliau, bersama seluruh peserta dengan khusyuk berdoa kepada Allah SWT. agar senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah kepada kaum Muslimin dan memberikan kekuatan untuk dapat berjuang menegakkan syari’at Islam di negeri tercinta ini. Amin. Selamat dan sukses untuk Jihad Magz.