GAZA (Arrahmah.com) – Gerakan Jihad Islami di Palestina menilai bahwa menjaminkan kepada tokoh-tokoh Israel dalam perundingan damai adalah penjaminan yang rugi dan rakyat Palestina sudah bosan dengan hal tersebut sebagai bangsa Arab dan Negara-negara Islam juga bosan.
Mengomentari kemenangan Tsepi Livni dalam pemilihan ketua Kadema Israel dimana kelompok Fatah dan sebagian Negara Arab menyambutnya, Gerakan Jihad Islami menegaskan bahwa tidak mungkin bisa mewujudkan perundingan damai dengan Israel.
Ia menambahkan bahwa sebelumnya Fatah selama bertahun-tahun dan sejumlah pemerintah Arab menjaminkan dan mengandalkan kepada tokoh partai tersebut atau tokoh Israel lainnya. Namun perundingan demi perundingan itu hanya menambah daftar panjang kejahatan Israel berupa pembunuhan yang berdarah-darah terhadap rakyat Palestina dan pelecehan tempat suci di Palestina. Kesepakatan Oslo hanya salah satunya yang isinya menghapus hak-hak Palestina.
Gerakan Jihad Islami menilai bahwa siapapun orang yang berdiri membela pemerintah Israel maka dia tidak akan bisa mengubah hakikat bahwa Negara Israel tetap adalah penjajah, penggasap, perebut tanah Palestina, pembunuh, pengusir, yang kini dilanjutkan dengan perang, blokade, pembangunan permukiman, yahudisasi dan lain-lainnya. Karenanya, konflik Palestina dengan Israel akan tetap ada sehingga Israel hengkang dari bumi Palestina.
Gerakan Jihad Islami menegaskan penolakannya terhadap segala bentuk perundingan dengan Israel dan satu-satunya cara menghadapi Israel adalah dengan perlawanan dengan berbagai bentuknya. (Hanin Mazaya/infopalestine)