GAZA (Arrahmah.id) – Memprotes penahanan politik, Jihad Islam Palestina telah memutuskan untuk tidak menghadiri pertemuan faksi-faksi Palestina yang dijadwalkan akan diadakan pada akhir bulan ini di Kairo.
“Kami tidak akan mengikuti pertemuan sekretaris jenderal faksi-faksi Palestina yang diselenggarakan oleh Mesir sebelum pembebasan saudara-saudara pejuang kami dari penjara Otoritas Palestina (PA),” ujar Sekretaris Jenderal IJP, Ziyad Al-Nakhala.
Hal ini terjadi di tengah-tengah kampanye penahanan yang dilakukan oleh PA terhadap anggota Hamas dan Jihad Islam, serta mahasiswa di Tepi Barat yang diduduki, lansir MEMO (24/7/2023).
Pada Senin malam, pasukan keamanan PA menyerbu Kamp Pengungsian Jalazoun di Nablus untuk menahan para pejuang Palestina, namun mereka pergi tanpa menahan seorang pun setelah terjadi baku tembak sengit dengan mereka.
Pengacara untuk Keadilan mengatakan bahwa mereka telah menangani lebih dari 300 kasus penahanan politik oleh badan keamanan PA, termasuk 80 kasus sejak awal Mei.
Komite Tahanan Politik Palestina di Tepi Barat mengatakan bahwa PA telah melakukan 411 pelanggaran terhadap warga Palestina pada Juni lalu.
Faksi-faksi Palestina mengatakan bahwa mereka telah menerima undangan pertemuan untuk para sekretaris jenderal faksi-faksi Palestina dari Mesir.
Pertemuan tersebut, yang akan membahas situasi Palestina terkait dengan pendudukan “Israel”, direncanakan akan berlangsung pada 30 Juli. (haninmazaya/arrahmah.id)