GAZA (Arrahmah.id) – Sayap bersenjata dari kelompok Jihad Islam di Gaza merilis sebuah video pada Kamis (9/11/2023) yang menunjukkan seorang wanita tua dan seorang anak laki-laki yang termasuk di antara sekitar 240 sandera yang disandera oleh para pejuang Palestina yang menyerang “Israel” pada 7 Oktober.
Mereka mengatakan bahwa mereka siap untuk membebaskan keduanya karena alasan kemanusiaan dan medis setelah kondisi yang tepat terpenuhi. Mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.
“Israel” menggambarkan video yang dirilis oleh pejuang Palestina pada Kamis yang menunjukkan dua sandera yang ditahan di Gaza sebagai tanda penting kehidupan, tetapi menolak untuk menjelaskan apakah mereka akan dibebaskan, lansir Al Arabiya.
“Ini adalah tanda kehidupan, dan ini penting,” kata kepala juru bicara militer “Israel”, Laksamana Muda Daniel Hagari, ketika ditanya mengenai perempuan tua dan anak laki-laki yang ditahan oleh Jihad Islam.
“Untuk saat ini, saya akan mengabaikan pertanyaan tentang pembebasan mereka. Kami akan menjadi orang pertama yang memberi kabar kepada keluarga mereka sebelum sesuatu terjadi.”
Pejuang Palestina yang berbasis di Gaza menyandera para sandera dalam sebuah serangan terhadap “Israel” selatan yang menewaskan sekitar 1.400 orang.
Sebagian besar sandera diyakini berada di tangan Hamas, namun Jihad Islam, sebuah kelompok yang lebih kecil di Gaza yang bersekutu dengan Hamas, sebelumnya mengatakan bahwa mereka menahan setidaknya 30 tawanan.
Dalam video tersebut, wanita tua itu mengatakan bahwa ia merindukan anak-anaknya. “Saya harap saya bisa bertemu dengan kalian pekan depan. Kami bahagia dan sehat dan kami ingin semua orang bahagia,” kata wanita itu, yang duduk di kursi roda.
Video ini adalah rekaman ketiga dari para sandera yang dirilis oleh pejuang Gaza, yang sejauh ini telah membebaskan empat tawanan -pasangan terakhir adalah sepasang wanita berusia 85 tahun yang kembali ke “Israel” pada 23 Oktober. (haninmazaya/arrahmah.id)