GAZA (Arrahmah.id) — Kepala Biro Politik Jihad Islam Ziyad Al-Nakhalah mengumumkan perlawanan Palestina tidak akan berhenti sebelum Israel menyetujui persyaratan gencatan senjata.
Pernyataan Ziyad Al-Nakhalah dilansir Al-Watan Voice pada Jumat (12/5/2023).
Menurut Al-Watan Voice, pernyataan ini muncul saat panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hussein Amir-Abdollahian, di mana mereka membahas perlawanan Palestina.
Amir-Abdollahian mengutuk kejahatan Israel terhadap warga Palestina, termasuk “pembunuhan sistematis para pemimpin Jihad Islam.”
Sementara itu, ada laporan positif tentang gencatan senjata hingga Sabtu dini hari (13/5), ketika Jihad Islam menolak proposal Mesir yang mencakup penghentian tembakan secara bersamaan dari kedua belah pihak.
Jihad Islam telah menyerah menuntut pembebasan jenazah pemimpin seniornya Sheikh Khader Adnan, yang meninggal di penjara Israel setelah 86 hari mogok makan.
Meski demikian, Jihad Islam bersikeras bahwa Israel harus berjanji menghentikan pembunuhan para pemimpin perlawanan Palestina.(hanoum/arrahmah.id)