Gaza (arrahmah) – Gerakan Jihad Islam Palestina menyatakan menolak secara mutlak ide penempatan pasukan koalisi internasional NATO yang dipimpin Amerika Serikat di Tepi Barat.
Jihad Islam menegaskan, “Bangsa Palestina tidak membutuhkan penjajah baru ‘proyek internasional’ yang dipimpin Amerika Serikat untuk menyempurnakan hegemoninya atas kawasan setelah menguasai Irak dan Afganistan.”
Dalam pernyataan pers, gerakan Jihad Islam mengatakan, “Bangsa Palestina yang terus berjuang dan berjihad melawan penjajah Zionis Israel bertekad untuk mengambil kembali hak-hak legalnya, termasuk hak kembali pengungsi Palestina dan menentukan nasibnya (sendiri).”
Jihad Islam mengingatkan dari rencana berbahaya ini, yang mengencam persoalan dan masa dengan bangsa Palestina. Rencana ini bertujuan untuk mengeluarkan Israel dari krisis yang dialami saat ini. Yaitu tanggung jawab perlindungan dan keamanan bagi negara penjajah dan warganya, terbebas dari Tepi Barat. Sekaligus terbebas dari tanggung jawab sebagai negara penjajah yang menjajah tanah Palestina.
Gerakan Jihad Islam kembali menegaskan komitmen gerakannya berpegang teguh pada pilihan jihad dan perlawanan menentang penjajah Zionis Israel, dan menolak apapun bentuknya penjajahan dengan baju baru terhadap tanah Palestina yang terjajah.
Jihad Islam menegaskan bahwa jalan keluar dari kondisi yang ada saat ini adalah penarikan Israel tanpa syarat dan mengakui hak-hak legal Palestina sebagai bangsa dan negara yang memiliki supremasi.
Sumber: Infopalestina