GAZA (Arrahmah.id) — Kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) sesumbar akan mengebom pusat negara Israel dengan senjata tercanggihnya. Ancaman dilontarkan setelah pasukan Zionis menangkap komandan senior kelompok tersebut.
Ancaman disampaikan oleh Khaled al-Batsh, kepala politbiro Jihad Islam Palestina di Jalur Gaza.
Dia mengatakan kepada The Media Line bahwa Israel tengah berada di bawah ancaman organisasinya.
“Kami memiliki hak untuk mengebom Israel dengan senjata kami yang paling canggih, dan membuat penjajah membayar harga yang mahal,” katanya.
“Kami tidak akan puas menyerang di sekitar Gaza, tetapi kami akan mengebom pusat yang disebut Negara Israel,” kata Batsh, yang dilansir The Jerusalem Post (4/8/2022).
Batsh menjelaskan bahwa Jihad Islam Palestina bermaksud untuk membalas penangkapan komandan Tepi Barat-nya, Bassam al-Saadi, pada Senin malam.
“Jihad Islam Palestina tidak bisa duduk diam dan menyaksikan kejahatan Israel, dan pertumpahan darah Palestina di Tepi Barat dan di Jalur Gaza,” katanya.
Batsh juga membantah bahwa Hamas sedang berusaha untuk mencegah Jihad Islam Palestina menyerang Israel, menyatakan bahwa kontak antara organisasi sedang berlangsung.
“Tidak ada yang mencoba menghentikan kami menggunakan hak kami untuk menghentikan kejahatan Israel,” katanya.
“Tujuan kami adalah membuat [pasukan] pendudukan membayar kejahatannya, dan untuk membuktikan bahwa Jihad Islam akan menjaga komitmennya untuk melindungi rakyat Palestina dan perlawanan di mana pun,” imbuh dia.
Kabinet Keamanan Israel telah bertemu Rabu untuk pengarahan oleh kepala keamanan Shin Bet, kepala staf dan kepala korps intelijen, tentang ketegangan di daerah sekitar Jalur Gaza.
Para menteri diberi pengarahan tentang status dan langkah-langkah yang diambil untuk melindungi penduduk di daerah tersebut.
Jalan ditutup dan terminal bus dijaga ketat di daerah sekitar Jalur Gaza, karena pasukan keamanan Israel memperkirakan serangan datang dari Jihad Islam Palestina.
Pejabat keamanan di Israel mengeklaim bahwa baik angkatan bersenjata maupun warga sipil berada dalam bahaya, karena Jihad Islam Palestina mungkin mencoba untuk membalas dendam atas penangkapan Bassam al-Saadi pada Senin malam.
Video penangkapan yang menunjukkan al-Saadi diseret ke tanah dan digigit anjing pasukan Israel menjadi viral di media sosial. Video itu menyebabkan kemarahan di antara pendukung kelompok militan di Gaza.
Dalam langkah yang tidak biasa, pasukan keamanan Israel menerbitkan foto al-Saadi setelah penangkapan, berusaha membuktikan bahwa dia masih hidup dan meredam kemarahan. (hanoum/arrahmah.id)