Gaza (arrahmah) – Gerakan Jihad Islami di Palestina menilai berlanjutnya represif Israel terhadap rakyat Palestina adalah bukti jelas sia-sianya perundingan yang tidak memberikan apa-apa bagi hak-hak Palestina.
Bahkan perundingan itu akan memperkukuh perpecahan dan penjajahan untuk dijadikan legalitas untuk melanjutkan kejahatan dan permusuhan Israel.
Dalam pernyataan yang diterima Infopalestina, Jihad Islami mengecam tindakan Israel yang terus melakukan aksi penangkapan di Tepi Barat setelah melakukan kejahatan di Jalur Gaza.
Karenanya, penjajah Israel lah yang bertanggungjawab atas kehidupan Syaikh Fawaz Khalif salah satu tokoh JI yang ditahan Israel kemarin Selasa (18/3) di Tepi Barat.
Menurut JI, penjajah Israel mengira bahwa ia mampu memberikan rasa aman bagi warga Yahudi di permukiman mereka dengan melakukan tindakan represif terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Namun seharusnya Israel menyadari bahwa rakyat Palestina akan bertambah teguh pendiriannya. Kekerasan Israel tidak akan menggoyahkan semangat dan tekad rakyat Palestina sedikitpun dan tak akan melemahkan perlawanan kami.
JI menambahkan, kejahatan Israel yang semakin menjadi itu seharusnya menjadi dorongan untuk menyatukan barisan Palestina dan berpegang teguh dengan konsolidasi internal.
Di samping itu barisan perlawanan Palestina harus memberikan sumbangsih untuk kepentingan rakyat dari pada kepentingan partai dan pribadi.
Tidak ada alasan untuk melanjutkan perpecahan Palestina. Jika ingin bersatu kinilah saatnya semua barisan Palestina menyatukan diri.
Sumber: Infopalestina