DAMASKUS (Arrahmah.com) – Lebih dari 658 bom barel dijatuhkan dari helikopter rezim, mengakibatkan tewasnya 71 warga sipil termasuk 51 anak dan 9 wanita sepanjang September 2016. Dan lebih dari 13.000 telah dijatuhkan sejak Oktober 2015.
Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR), kelompok pemantau perang Suriah yang berbasis di Inggris, telah menerbitkan laporan bulanan mengenai bom barel, yang menggambarkan bom barel sebagai senjata serampangan yang mengakibatkan kehancuran besar, bom barel tidak hanya membunuh warga sipil tetapi juga meneror dan membuat penduduk menjadi pengungsi karena kehancuran yang diciptakannya.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa jet tempur rezim Asad menjatuhkan bom barel dengan cara biadab dan primitfi, dan ini bisa disebut kejahatan perang, karena setiap bom barel yang dijatuhkan dianggap sebagai kejahatan perang.
Laporan mencatat bahwa bom barel digunakan oleh rezim Asad untuk pertama kalinya sejak 1 Oktober 2012 terhadap penduduk kota Salqien di Idlib, lansir Zaman Alwasl pada Jum’at (7/10/2016).
Laporan SNHR mendokumentasikan 13.024 serangan bom barel dari helikopter rezim Asad sejak Rusia melancarkan intervensi.
Pemboman telah merusak lebih dari 4 rumah sakit dan fasilitas vital lainnya. Ini membuktikan bahwa rezim Asad tanpa ragu telah melanggar Resolusi 2139 Dewan Keamanan PBB karena menggunakan bom barel secara luas dan sistematis.
SNHR menyeru DK PBB untuk memastikan pelaksanaan yang serius dari Resolusinya. Resolusi tersebut telah menjadi hanya kata-kata dan DK PBB telah kehilangan semua kredibilitasnya, ujar SNHR dalam laporannya. (haninmazaya/arrahmah.com)