TEL AVIV (Arrahmah.com) – “Israel” dilaporkan telah melakukan serangan udara ke wilayah Suriah dalam upaya untuk menghentikan aliran senjata ke Libanon, klaim beberapa pejabat AS yang tidak ingin disebutkan namanya kepada media seperti dilansir Rusia Today (4/5/2013).
Menurut laporan awal, pesawat tempur negara penjajah Yahudi mengamati wilayah udara Libanon, namun tidak ada konfirmasi bahwa mereka memasuki Suriah. Badan intelijen AS dan negara-negara Barat meninjau data rahasia yang menunjukkan bahwa “Israel” melakukan serangan udara dalam rentang waktu Kamis-Jum’at lalu, dua pejabat AS mengatakan kepada CNN.
Pada Jum’at (3/5), media Libanon melaporkan bahwa jet “Israel” melancarkan beberapa serangan ke wilayah udara Libanon dengan beberapa dari mereka terbang di lingkaran atas ibukota, Beirut. Situs militer Libanon telah mengumumkan adanya 16 penerbangan oleh pesawat tempur “Israel” yang menembus wilayah udara Libanon dari Kamis hingga Jum’at malam waktu setempat.
Para pejabat AS yang berbicara kepada NBC mengklaim bahwa mereka percaya “Israel” menargetkan pengiriman senjata untuk “Hizbullah” dan terkait dengan pengiriman untuk senjata kimia. Namun Associated Press mengutip seorang pejabat yang mengatakan target serangan “Israel” adalah gudang yang tidak terkait dengan senjata kima.
Juru bicara Kedubes “Israel”, Aaron Sagui tidak memberikan komentar mengenai serangan ini.
“Apa yang bisa kami katakan adalah bahwa ‘Israel’ bertekad untuk mencegah transfer senjata kimia oleh rezim Suriah untuk teroris terutama untuk ‘Hizbullah’ di Libanon,” ujar Sagui melalui email ke AP.
Sejauh ini belum ada konfirmasi resmi.
Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar Ja’afari mengklaim kepada Reuters : “Saya tidak menyadari serangan apapun saat ini.” (haninmazaya/arrahmah.com)