GAZA (Arrahmah.id) – Puluhan warga Palestina tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan ‘Israel’ di Gaza dalam 24 jam terakhir, saat operasi baru Tel Aviv terhadap jalur itu memasuki pekan pertama.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan pada Selasa (25/3/2025) bahwa “62 korban tewas dan 296 korban luka telah tiba di rumah sakit di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir.”
“Sejumlah korban masih tertimbun reruntuhan dan di jalan-jalan, dan ambulans serta petugas pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka,” imbuhnya. Kementerian tersebut mengatakan jumlah korban tewas sejak 18 Maret telah mencapai 792 orang dan 1.663 orang luka-luka.
Sejak Selasa dini hari (18/3), ‘Israel’ telah menewaskan lebih dari 24 warga Palestina dalam beberapa serangan di Gaza selatan, tengah, dan utara.
Lima warga Palestina tewas dan 12 lainnya terluka dalam serangan udara ‘Israel’ di gedung Joudat dekat Masjid Al-Faruq di lingkungan Zaytoun, tenggara Kota Gaza. Serangan lainnya menewaskan sedikitnya empat orang di kota Beit Lahia di wilayah utara.
Lebih dari selusin orang lainnya tewas dalam serangan di daerah lain, termasuk Deir al-Balah di Gaza tengah dan kota selatan Khan Yunis, tempat serangan Israel menargetkan tenda-tenda yang menampung orang-orang terlantar.
Sementara itu, nasib sembilan pekerja Bulan Sabit Merah, yang hilang di Rafah selama akhir pekan setelah menanggapi panggilan darurat dari orang-orang yang dikepung pasukan ‘Israel’, masih belum diketahui.
Serangan terpisah ‘Israel’ di Jalur Gaza menewaskan dua wartawan pada Senin (24/3) – koresponden Al Jazeera Hossam Shabat, yang tewas di Gaza utara ketika serangan udara di Beit Lahia menargetkan mobilnya, dan jurnalis Palestine Today Mohammad Mansour, yang tewas di Khan Yunis di Gaza selatan.
Menurut Save the Children, lebih dari 270 anak telah dibunuh oleh ‘Israel’ selama sepekan terakhir.
‘Israel’ memperbarui perang di Gaza pada 18 Maret setelah beberapa pekan mengeluarkan ancaman dan menghalangi perundingan gencatan senjata.
Negosiasi gencatan senjata di ibu kota Mesir gagal setelah delegasi ‘Israel’ menolak proposal baru Mesir dan meninggalkan Kairo pada Senin (17/3), menurut sumber yang dikutip oleh Al-Araby al-Jadeed.
“Israel menolak semua usulan meskipun Hamas memberikan tanggapan positif terhadap usulan gencatan senjata kemanusiaan,” kata sumber tersebut, seraya menambahkan bahwa Tel Aviv “berkoordinasi dengan pihak-pihak regional untuk memberikan tekanan maksimum pada Hamas sebelum negosiasi baru.” (zarahamala/arrahmah.id)