SANAA (Arrahmah.id) – Militer ‘Israel’ tampaknya memperlihatkan jet tempurnya terbang melalui wilayah udara Saudi – negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Tel Aviv – saat mengebom Yaman pada Ahad (29/9/2024), menyusul dirilisnya video di media sosial pekan ini.
Saluran Online IDF merilis video dari dalam pesawat pengisian bahan bakar yang digunakan selama serangan ‘Israel’ di pelabuhan Hodeidah di Yaman, yang menyebabkan bola api besar meletus dan menewaskan beberapa pekerja.
Segmen video dari udara dari Boeing 707 yang digunakan dalam pengisian bahan bakar, tampak memperlihatkan Laut Merah di bawah dan garis pantai gurun yang terjal.
Mengingat lintasan ke arah selatan dari F-35 ‘Israel’ yang digunakan dalam serangan itu, wilayah yang tertangkap kamera kemungkinan besar adalah wilayah Saudi, dan beberapa detektif internet menunjukkan kemungkinan lokasinya – Al-Humidah di barat laut kerajaan tersebut.
“Saya sedikit terkejut ‘Israel’ menggunakan wilayah udara Arab Saudi untuk mengisi bahan bakar saat akan mengebom Yaman kemarin. Gambar: Al Humidah, Arab Saudi geolokasi: 29.206399, 34.927129,” cuit seseorang.
Banyak orang lain berbagi pandangan terkait hal ini yang menunjukkan kemiripan yang mencolok antara tonjolan tanah yang tertangkap kamera dan hamparan garis pantai Saudi yang bergerigi dan jarang penduduknya di sekitar Al-Humidah yang ditunjukkan oleh Google Maps.
Meskipun The New Arab tidak dapat mengonfirmasi klaim ini, seorang reporter CNN di dalam pesawat tampaknya memvalidasi lokasi tanah tersebut sebagai wilayah Saudi.
“Gurun berwarna kuning keemasan Arab Saudi meluncur di sebelah kanan saya, pantai Mesir di sebelah kiri saya, lalu jet tempur F35 yang mengerikan memenuhi layar kecil itu,” tulis Nic Robertson, editor diplomatik internasional CNN.
F-35 yang melancarkan serangan terhadap pelabuhan yang dikuasai Houtsi tidak akan memiliki jangkauan untuk mencapai Yaman tanpa mengisi bahan bakar di tengah penerbangan.
Pengeboman Yaman dilihat sebagai eskalasi lain dalam konflik regional oleh ‘Israel’ dan menyusul pengeboman lain di wilayah Houtsi yang bersekutu dengan Iran itu.
Infrastruktur sipil – seperti fasilitas pelabuhan dan pembangkit listrik dalam serangan terbaru – tampaknya menjadi target intervensi militer yang dipimpin ‘Israel’ dan AS.
Koalisi militer pimpinan AS telah melancarkan sejumlah serangan terhadap wilayah Yaman yang dikuasai Houtsi tahun ini, menyusul serangkaian serangan terhadap kapal niaga dan kapal laut di Laut Merah, yang diduga dilakukan oleh pasukan pemberontak.
Kelompok Houtsi telah menjanjikan solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, menembakkan rudal ke ‘Israel’ dan menargetkan kapal-kapal yang diklaim terkait dengan negara tersebut.
Kelompok Houtsi terlibat perang berdarah dengan pemerintah Yaman yang didukung Saudi selama hampir satu dekade, setelah pemberontak merebut ibu kota Sanaa pada September 2014.
Koalisi yang dipimpin Saudi memasuki perang di pihak pemerintah Yaman, yang saat itu berpusat di Aden, pada Maret 2015 dengan serangan udara yang menewaskan ribuan warga sipil di wilayah yang dikuasai Houtsi selama bertahun-tahun.
Ketegangan antara kedua belah pihak baru-baru ini mereda, dengan pertempuran antara Houtsi dan pemerintah Yaman yang didukung Saudi menurun setelah pembicaraan, tetapi kesepakatan damai jangka panjang masih sulit dicapai.
Arab Saudi tidak mengakui ‘Israel’ dan mengatakan normalisasi bergantung pada gerakan menuju pembentukan negara Palestina yang merdeka, tetapi ada tanda-tanda kerja sama antara kedua negara, terutama karena permusuhan mereka terhadap Iran. (zarahamala/arrahmah.id)