BERLIN (Arrahmah.com) – Sebuah masjid di area Hamburg yang diklaim sering dikunjungi oleh beberapa orang yang terlibat dalam serangan 11 September di Amerika Serikat pada tahun 2001 telah ditutup. Hal ini dilakukan karena pemerintah Jerman percaya bahwa mesjid tersebut bisa kembali digunakan untuk menyebarkan ide-ide kekerasan.
Masjid Taiba telah ditutup dan asosiasi muslim yang menjalankan masjid tersebut pun dilarang, pejabat kota mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (9/8/2010).
“Kami menutup masjid karena bangunan itu digunakan untuk merekrut dan menjadi pusat pertemuan bagi para penganut Islam radikal yang ingin berpartisipasi dalam jihad,” kata Frank Reschreiter, juru bicara kementerian dalam negeri negara bagian Hamburg, dikutip Al Jazeera.
Dia mengatakan bahwa 20 petugas polisi telah menyusuri seluruh pelosok masjid dan menyita sejumlah barang, termasuk beberapa komputer.
Mohamed Atta, pemimpin dari 11 penyerang September, serta Marwan Al-Shehhi dan Ziad Jarrah pernah belajar di Hamburg dan sering berada di masjid.
Laporan 2009 yang dikeluarkan oleh badan intelejen Hamburg, Jerman, mengatakan bahwa masjid telah menjadi pusat “daya tarik bagi dunia jihad” di kota pelabuhan utara. Menurut laporan ini, beberapa orang yang pernah tergabung dalam asosiasi masjid ini pergi ke sebuah kamp pelatihan bersenjata di Uzbekistan pada tahun 2009. Sebagian besar berasal dari Timur Tengah atau dari wilayah Kaukasus. (althaf/arrahmah.com)