YERUSALEM (Arrahmah.id) – Jerman menolak langkah sepihak yang membahayakan status quo di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem, kata seorang juru bicara kementerian luar negeri pada Rabu (4/1/2023), menyebut kunjungan menteri keamanan nasional sayap kanan baru “Israel” sebagai provokasi.
“Kami berharap pemerintah “Israel” yang baru berkomitmen untuk melanjutkan praktik yang telah dicoba dan diuji di sekitar tempat-tempat suci di Yerusalem dan menghentikan provokasi yang disengaja lebih lanjut,” kata juru bicara itu pada konferensi pers reguler pemerintah.
Menteri ekstrem kanan “Israel”, Itamar Ben-Gvir, datang ke kompleks masjid Al Aqsa di Yerusalem pada Selasa (3/1), membuat marah warga Palestina, sementara Amerika Serikat memperingatkan langkah-langkah yang dapat merusak status quo.
Qatar, Arab Saudi, Turki dan UAE juga termasuk di antara negara-negara yang mengutuk kunjungan tersebut.
Kementerian luar negeri Palestina menyebut kehadiran Ben-Gvir di situs itu sebagai “ancaman serius”, sementara Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menyebutnya sebagai upaya untuk mengubah Masjid Al-Aqsa “menjadi kuil Yahudi”.
Kedatangan Ben-Gvir di Al-Aqsa terjadi beberapa hari setelah dia menjabat sebagai menteri keamanan nasional, dengan kekuasaan atas polisi berada di tangannya, memberikannya legitimasi untuk memasuki situs yang sangat sensitif itu. (zarahamala/arrahmah.id)