BERLIN (Arrahmah.com) – Jerman telah menyambut baik pada Selasa (18/9/2018) kesepakatan antara Turki dan Rusia untuk membentuk zona demiliterisasi di provinsi Idlib Suriah, benteng besar terakhir dari kelompok oposisi.
“Kami menyambut semua langkah untuk menghindari bencana kemanusiaan,” Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, mengatakan melalui Twitter, mengacu pada perjanjian Turki-Rusia.
Dia menyerukan langkah konkrit menuju penerapan perjanjian.
“Perjanjian di Sochi sekarang perlu dieksekusi. Belum ada perjanjian lain untuk Suriah dalam beberapa tahun terakhir yang memungkinkan,” tambahnya.
Maas bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pekan lalu di Berlin dan mendesak Moskow untuk menghindari serangan militer besar-besaran di Idlib, yang katanya dapat menyebabkan bencana kemanusiaan dan masuknya pengungsi baru.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin setuju pada Senin (17/9), setelah pembicaraan mereka di Sochi, untuk menciptakan zona demiliterisasi antara tentara rezim Suriah dan kelompok pejuang di sekitar Idlib, di mana serangan besar dari pasukan rezim terhadap Idlib diduga akan segera diluncurkan.
Putin mengatakan zona demiliterisasi akan diperpanjang antara 15 hingga 20 kilometer (9-12 mil) di sepanjang zona demiliterisasi sekitar 15 sampai 20 kilometer di sepanjang garis kontak antara pasukan oposisi dan rezim pada 15 Oktober di seluruh wilayah Idlib.
Angkatan bersenjata Turki dan Rusia akan melakukan patroli bersama di sepanjang perbatasan zona itu, menurut kesepakatan itu.
Terletak di dekat perbatasan Turki, provinsi Idlib adalah rumah bagi lebih dari 3 juta warga Suriah, banyak di antaranya melarikan diri dari kota-kota lain setelah serangan oleh pasukan rezim. (Althaf/arrahmah.com)