BUKARES (Arrahmah.id) – Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada Rabu (30/11/2022) meminta Turki untuk menahan diri dari invasi darat ke Suriah Utara dan serangan militer di Irak Utara.
Pejabat Turki mengatakan pada Senin (28/11) bahwa pasukannya hanya perlu beberapa hari untuk siap melakukan serangan darat ke Suriah utara, yang telah mereka serang dengan senjata jarak jauh dan pesawat tempur selama berhari-hari.
“Saya telah mendesak (Turki) untuk menahan diri dari langkah-langkah yang akan semakin meningkatkan kekerasan – seperti potensi invasi darat ke Suriah utara atau aksi militer di Irak utara,” kata Baerbock di sela-sela pertemuan NATO di Bukares di mana rekannya dari Turki juga hadir.
Pengeboman Turki terhadap milisi Kurdi melintasi perbatasan di Suriah terjadi setelah berbulan-bulan ancaman oleh Presiden Turki Tayyip Erdogan tentang invasi darat baru terhadap pasukan Kurdi, yang dia anggap sebagai teroris.
“Hukum internasional tentu saja berlaku untuk perlindungan terhadap aksi terorisme,” kata Baerbock.
Suriah melihat Turki sebagai kekuatan pendudukan di utara dan Damaskus mengatakan akan menganggap serangan baru Turki sebagai “kejahatan perang”. (zarahamala/arrahmah.id)