BERLIN (Arrahmah.com) – Polisi di Jerman telah menahan seorang pria karena dicurigai berencana membunuh kaum Muslim dalam serangan yang terinspirasi oleh penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru tahun 2019, kata jaksa penuntut, Senin (8/6/2020).
Pria 21 tahun dari kota utara Hildesheim telah mengumumkan rencana serangannya “dalam obrolan internet anonim”, kantor kejaksaan negara di kota Celle mengatakan.
Investigasi awal menunjukkan tersangka “telah beberapa lama mempertimbangkan gagasan melakukan serangan di mana ia ingin membunuh banyak orang untuk menarik perhatian media di seluruh dunia,” kata Agence France Presse mengutip jaksa penuntut.
Tersangka merujuk penyerang yang membunuh 51 orang di dua masjid di Christchurch pada Maret 2019, dan mengatakan dia ingin melakukan serangan serupa.
“Tujuannya adalah untuk membunuh Muslim,” kata jaksa penuntut.
Polisi menemukan senjata di rumah tersangka, serta file elektronik yang berisi konten ekstremis sayap kanan.
Dia ditahan pada hari Sabtu (6/6) dan menghadapi tuduhan mengancam akan melakukan tindak pidana dan membiayai terorisme melalui pembelian senjata.
Jerman telah diguncang oleh serangkaian serangan ekstrim kanan selama 12 bulan terakhir.
Seorang pria bersenjata dengan kepercayaan sayap kanan kanan menewaskan sembilan orang di sebuah bar shisha dan sebuah kafe di kota Hanau, dekat Frankfurt, pada Februari, sementara dua orang tewas dalam serangan yang menargetkan sebuah sinagog di Halle, dekat Leipzig, pada Oktober.
Pada Juni 2019, politisi pro-imigrasi Walter Luebcke ditemukan tewas ditembak di rumahnya di negara bagian Hesse, dan seorang simpatisan sayap kanan telah didakwa atas pembunuhannya.
Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer menyatakan pada bulan Maret bahwa ekstrimisme sayap kanan dan terorisme sayap kanan adalah “bahaya terbesar bagi demokrasi di Jerman”, menjanjikan tanggapan berupa peningkatan keamanan. (Althaf/arrahmah.com)