KABUL (Arrahmah.com) – Jerman membela keputusannya untuk memerintahkan serangan udara di wilayah timur Afghanistan yang menyebabkan hilangnya banyak nyawa penduduk sipil.
NATO mengatakan serangan udara tersebut diarahkan pada dua tangki bahan bakar yang diklaim telah dibajak oleh mujahidin Taliban.
Insiden yang terjadi pada hari Jumat minggu lalu itu menimbulkan riuhnya kecaman dari dunia internasional dan mendesak NATO agar segera melakukan pemeriksaan atas penyerangan tersebut.
Menteri pertahanan Jerman, Franz Josef Jung, pada hari Minggu (6/9) mengatakan bahwa dibajaknya dua tanki oleh Taliban memperlihatkan ancaman tersendiri bagi angkatan perangnya.
“Jika memang benar di sana ada korban dari penduduk sipil, tentu saja kami minta maaf. Yang pasti, pada saat yang sama, kami merasa pasukan kami terancam,” kilah Jung.
“Sebagai konsekuensinya, saya tetap berpihak pada keputusan komandan kami untuk melakukan penyerangan.”
Sementara itu, aksi saling menyalahkan pun terjadi antara kedua negara, Jerman dan AS. Namun, pers Jerman menyalahkan Berlin karena memerintahkan jet tempur AS untuk menjalankan operasi mematikan itu, sebagaimana yang dilansir dalam Euro News.
Sebuah polling baru-baru ini menunjukan bahwa 65% warga negara Jerman meminta Jerman memulangkan para pasukannya dari Afghanistan segera. (althaf/en/prtv/arrahmah.com)