BERLIN (Arrahmah.id) — Jerman mengancam tak akan mengakui pemerintahan Taliban jika kondisi penerapan Hak Asasi Manusia (HAM) Afghanistan masih mengerikan terus berlanjut. Ancaman tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock (7/6/2022).
Dia juga menyerukan agar masyarakat internasional menyerukan perubahan untuk Taliban.
“Ketika kami melihat ke seberang perbatasan, situasinya mengerikan,” katanya dalam konferensi pers di Islamabad, ibu kota Pakistan.
Seperti dilansir dari Reuters (7/6/2022), tidak ada pemerintah asing yang secara resmi mengakui Taliban sejak mereka mengambil alih Afghanistan Agustus lalu.
Baerbock memperingatkan, krisis kemanusiaan dan ekonomi terjadi di Afghanistan.
Di negara itu juga, anak perempuan kehilangan pendidikan, para perempuan dikeluarkan dari kehidupan publik dan suara-suara yang berbeda mendapat tekanan.
“Selama mereka menempuh jalan ini, tidak ada ruang untuk normalisasi dan apalagi pengakuan terhadap Taliban sebagai penguasa sah negara itu, pada saat yang sama kami tidak akan meninggalkan rakyat Afghanistan,” katanya seraya menambahkan Jerman akan mengirim bantuan kemanusiaan.
Pejabat Taliban menyangkal tuduhan pelanggaran hak. Mereka mengaku sedang bekerja untuk menciptakan kondisi di mana akan membuka sekolah menengah untuk anak perempuan.
Baerbock juga mengatakan Jerman dan Pakistan telah merampingkan sistem untuk membawa pengungsi Afghanistan ke Jerman melalui Pakistan.
Lebih dari 14.000 warga Afghanistan yang sangat berisiko telah berhasil melakukan perjalanan ke Jerman selama beberapa bulan terakhir. (hanoum/arrahmah.id)