BERLIN (Arrahmah.com) – Jerman berencana membuka lowongan untuk 7.000 personel militer dan 4.400 staf sipil untuk angkatan bersenjata dalam tujuh tahun ke depan. Tambahan ribuan pasukan ini diklaim untuk melawan ISIS dan meningkatkan keamanan siber, seperti yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen pada Selasa (10/5).
Leyen mengungkapkan bahwa penambahan personel militer ini adalah yang pertama kali dilakukan Jerman sejak berakhirnya Perang Dingin serta merupakan bagian dari peningkatan anggaran pertahanan negara.
“Menyusutnya militer selama seperempat abad telah berakhir. Ini waktunya angkatan bersenjata Jerman berkembang,” katanya.
Saat Jerman bersatu pada tahun 1990, angkatan bersenjata negara itu mencapai 800 ribu personil milter dan sipil. Sejak itu, jumlahnya berkurang hingga 185 ribu tentara dan 56 ribu sipil.
Menurut data pemerintah, saat ini militer Jerman membutuhkan 14.300 pasukan tambahan untuk menjalankan berbagai misi baru, termasuk diantaranya penyelamatan pengungsi di laut, operasi mendukung koalisi tempur AS yang diklaim melawan ISIS di Irak dan Suriah, serta operasi pemberantasan militan Islam di Mali, lansir BBC (11/5/2016). (fath/arrahmah.com)