RAMALLAH (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan pada Selasa (1/5/2018) bahwa negaranya tidak berencana untuk memindahkan kedutaan besarnya di Tel Aviv, “Israel”, menuju Yerusalem, sebagaimana dikutip kantor berita Palestina.
Pernyataan tersebut dinyatakan Abe ketika menggelar pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah, kantor berita WAFA melaporkan.
Pemimpin teringgi Jepang tersebut menegaskan dukungan negaranya atas proses politik yang didasarkan untuk mencari solusi bagi kedua negara dan kesiapan untuk berkontribusi dalam hal apapun hingga kedamaian itu tercapai, lapor WAFA.
Dia menekankan bahwa dia akan mendukung kelanjutan proyek-proyek Jepang yang berkontribusi dalam pembangunan institusi dan infrastruktur negara Palestina.
Abbas juga menekankan bahwa pihak Palestina siap untuk bekerja sama dalam proses politik yang didasari oleh resolusi PBB dan perinsip untuk mendapatkan solusi bagi kedua negara untuk membentuk negara Palestina merdeka dengan Yerusalem timur sebagai ibu kotanya, berdasarkan perbatasan tahun 1967.
Dia menegaskan kembali seruannya pada Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan “konferensi perdamaian internasional pada tahun ini yang akan membentuk mekanisme multilateral internasional untuk mengawasi proses politik” meski pun AS telah meninggalkan perannya sebagai “perantara perdamaian yang jujur” dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota “Israel” dan memutuskan untuk memindahkan kedutaanya di sana.
Desember lalu, Presiden AS Donald Trump mengeluarkan pernyataan yang menuai kecaman dari dunia Arab dan kaum Muslim dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota “Israel” dan bersumpah akan memindahkan kedutaan besar Washington di “Israel” ke kota tersebut.
Yerusalem tetap menjadi jantung konflik antara Palestina dan “Israel”, dengan Palestina berharap bahwa Yerusalem Timur, yang dikuasai “Israel” sejak 1967, dapat kembali menjadi ibu kota negara Palestina merdeka. (Rafa/arrahmah.com)