TOKYO (Arrahmah.com) – Tidak ada kasus virus corona baru yang dilaporkan di Jepang pada Selasa pagi (9/6/2020), media pemerintah mengatakan.
Menurut sebuah laporan oleh penyiar nasional NHK, pejabat kesehatan Jepang mengatakan tidak ada infeksi baru ditemukan di mana pun di negara itu, sehingga jumlah totalnya adalah 17.223.
712 kasus tambahan berasal dari kapal pesiar Diamond Princess yang merapat di Jepang Februari ini.
Korban tewas COVID-19 negara itu mencapai 932, termasuk 13 dari kapal.
Dengan 5.396 kasus, ibukota Tokyo adalah daerah yang paling parah dilanda Jepang, diikuti oleh prefektur Osaka dan Kanagawa masing-masing dengan 1.785 dan 1.395 kasus.
Para pejabat Jepang mengatakan 209 kasus COVID-19 ditemukan di bandara, termasuk 173 orang yang kembali dari Cina dengan penerbangan khusus pemerintah, menurut laporan NHK.
Efek ekonomi
Angka pemerintah mengatakan pandemi menurunkan upah rata-rata bulanan Jepang pada bulan April, karena banyak bisnis tetap ditutup secara sukarela untuk membendung penyebaran virus.
Survei Departemen Tenaga Kerja terhadap lebih dari 30.000 bisnis menunjukkan bahwa para pekerja rata-rata memperoleh sekitar 275.000 yen (lebih dari $ 2.500), termasuk upah pokok, lembur, dan pembayaran lainnya.
“Secara nominal, angka itu turun 0,6% tahun-ke-tahun, menandai penurunan pertama dalam empat bulan,” kata laporan itu.
(fath/arrahmah.com)